Sabtu, 15 April 2017

TUGAS ETIKA BISNIS 2

1.                 
jj
           Nama     : Mitha Kartika Susanto
           MPM     : 16214680
           Kelas      : 3EA32


            Model Etika dalam Bisnis 
1.1    Immoral Manajemen
Immoral manajemen merupakan tingkatan terendah dari model manajemen dalam menerapkan prinsip-prinsip etika bisnis.
Contoh: Mendapatkan kayu secara ilegal. Beberapa perusahaan yang sengaja membakar hutan tersebut sebenarnya adalah Perusahaan yang telah melakukan pencurian kayu, sehingga untuk menghilangkan jejaknya mereka melakukan penebangan hutan secara sengaja. Hal ini dibuktikan dengan melihat tunggal pohon bekas potongan gergaji mesin.

1.2    Amoral Manajemen
Tingkatan kedua dalam aplikasi etika dan moralitas dalam manajemen adalah amoral manajemen. Berbeda dengan immoral manajemen, manajer dengan tipe manajemen seperti ini sebenarnya bukan tidak tahu sama sekali etika atau moralitas.

Ada 2 jenis lain manajemen tipe amoral ini, yaitu:
·      Manajemen yang dikenal tidak sengaja berbuat amoral (unintentional amoral manager).
·     Tipe Manajer yang sengaja berbuat amoral Manajemen dengan pola ini sebenarnya memahami ada aturan dan etika yang harus jalankan, namun terkadang secara sengaja melanggar etika tersebut, berdasarkan pertimbangan-pertimbangan bisnis mereka misalnya ingin melakukan efisiensi dan lain-lain.
Contoh: Kasus Lapindo Brantas Inc. (LBI). Akibat kecerobohan yang dilakukan pihak manajemen LBI, hingga saat ini semburan lumpur masih berlangsung hingga saat ini sehingga menggenangi ruas jalan dan pemukiman penduduk. Beberapa prosedur yang dilanggar LBI antara lain: 
  1. LBI tidak mengindahkan Surat Edaran Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 1462/20/DJP/1996, yaitu salah satu syarat pemberian Kuasa Pertambangan (KP) eksplorasi atau eksploitasi, LBI selaku pemegang KP harus melakukan mekanisme Pengumuman Setempat (PS) untuk melindungi kepentingan sosial rakyat setempat dimana usaha pertambangan dilakukan.
  2. LBI tidak mengindahkan PP Nomor 27 Tahun 1999 tentang AMDAL. LBI tidak mengindahkan Pasal 33 ayat 1, Pasal 7 ayat 1.
  3. LBI sengaja melanggar prosedur utama sebagai standar operasional pengeboran minyak dan gas. LBI sengaja tidak memasang selubung bor.


1.3    Moral Manajemen
Nilai-nilai etika dan moralitas diletakkan pada level standar tertinggi dari segala bentuk perilaku dan aktivitas bisnisnya.

Contoh: Kasus enron & KAP Arthur Anderse. Enron, suatu perusahaan yang menduduki ranking tujuh dari lima ratus perusahaan terkemuka di Amerika Serikat dan merupakan perusahaan energi terbesar di AS jatuh bangkrut dengan meninggalkan hutang hampir sebesar US $ 31.2 milyar. Dalam kasus Enron diketahui terjadinya perilaku moral hazard (perilaku jahat) : diantaranya manipulasi laporan keuangan dengan mencatat keuntungan 600 juta Dollar AS padahal perusahaan mengalami kerugian. Manipulasi keuntungan disebabkan keinginan perusahaan agar saham tetap diminati para investor, kasus memalukan ini konon ikut melibatkan orang dalam gedung putih, termasuk wakil presiden Amerika Serikat.

2. Sumber Nilai Etika
2.1  Agama
Bermula dari buku Max Weber The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism menjadi tegak awal keyakinan orang adanya hubungan erat antara ajaran agama dan etika kerja, atau antara penerapan ajaran agama dengan pembangunan ekonomi. Etika sebagai ajaran baik-buruk, salah-benar, atau ajaran tentang moral khususnya dalam perilaku dan tindakan-tindakan ekonomi, bersumber terutama dari ajaran agama. Itulah sebabnya banyak ajaran dan paham dalam ekonomi Barat menunjuk pada kitab Injil (Bibble), dan etika ekonomi yahudi banyak menunjuk pada Taurat. Demikian pula etika ekonomi Islam termuat dalam lebih dari seperlima ayat-ayat yang muat dalam Al-Qur’an.
Etika bisnis menurut ajaran Islam digali langsung dari Al Quran dan Hadits Nabi. Dalam ajaran Islam, etika bisnis dalam Islam menekakan pada empat hal Yaitu : Kesatuan (Unity), Keseimbangan (Equilibrium), Kebebasan (FreeWill) dan tanggung jawab (Responsibility). Etika bisnis Islam menjunjung tinggi semangat saling percaya, kejujuran dan keadilan, sedangkan antara pemilik perusahaan dan karyawan berkembangan semangat kekeluargaan (brotherhood).
Misalnya dalam perusahaan yang islami gaji karyawan dapat diturunkan jika perusahaan benar-benar merugi dan karyawan juga mendapat bonus jika keuntungan perusahaan meningkat. Buruh muda yang masing tinggal bersama orang tua dapat dibayar lebih rendah, sedangkan yang sudah berkeluarga dan punya anak dapat dibayar lebih tinggi disbanding rekan-rekannya yang muda.

2.2 Budaya
Referensi penting lainnya yang dapat dimanfaatkan sebagai acuan etika bisnis adalah pengalaman dan perkembangan budaya, baik budaya dari suatu bangsa maupun budaya yang bersumber dari berbagai negara. Budaya yang mengalami transisi akan melahirkan nilai, aturan-aturan dan standar-standar yang diterima oleh suatu komunitas tertentu dan selanjutnya diwujudkan dalam perilaku seseorang, suatu kelompok atau suatu komunitas yang lebih besar. Budaya adalah suatu sistem nilai dan norma yang diberikan pada suatu kelompok atau komunitas manusia dan ketika itu disepakati atau disahkan bersama-sama sebagai landasan dalam kehidupan.

2.3 Filosofi
Salah satu sumber nilai-nilai etika yang juga menjadi acuan dalam pengambilan keputusan oleh manusaia adalah ajaran-ajaran Filosofi. Ajaran filosofi tersebut bersumber dari ajaran-ajaran yang diwariskan dari ajaran-ajaran yang sudah diajarkan dan berkembang lebih dari 2000 tahun yang lalu. Ajaran ini sangat komplek yang menjadi tradisi klasik yang bersumber dari berbagai pemikiran para filsuf-filsuf saat ini. Ajaran ini terus berkembang dari tahun ke tahun.
Di Negara barat, ajaran filosofi yang paling berkembang dimulai ketika zaman Yunani kuno pada abad ke 7 diantaranya Socrates (470 Sm-399 SM) Socrate percaya bahwa manusia ada untuk suatu tujuan, dan bahwa salah dan benar memainkan peranan yang penting dalam mendefinisikan hubungan seseorang dengan lingkungan dan sesamanya sebagai seorang pengajar, Socrates dikenang karena keahliannya dalam berbicara dan kepandaian pemikirannya.
Socretes percaya bahwa kebaikan berasal dari pengetahuan diri, dan bahwa manusia pada dasarnya adalah jujur, dan bahwa kejahatan merupakan suatu upaya akibat salah pengarahan yang membebani kondisi seseorang. Pepatah yang terkenal mengatakan. “Kenalilah dirimu”  dia yang memperkanalkan ide-ide bahwa hukum moral lebih tinggi daripada hukum manusia.

2.4 Hukum
Adalah perangkat aturan-aturan yang dibuat oleh pemerintah dalam rangka untuk menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Hukum menentukan ekspektasi-ekspektasi etika yang diharapkan dalam komunitas dan mencoba mengatur serta mendorong para perbaikan-perbaikan masalah yang dipandang buruk atau tidak baik dalam komunitas. Sebenarnya bila kita berharap bahwa dengan hukum dapat mengantisipasi semua tindakan pelanggaran sudah pasti ini menjadi suatu yang mustahil. Karena biasanya hukum dibuat setelah pelanggaran yang terjadi dalam komunitas.

3.    Leadership (Tokoh Pemimpin di Bidang Bisnis)
Chairul Tanjung menyatakan bahwa dalam membangun bisnis, mengembangkan jaringan adalah hal yang penting. Selain itu memiliki rekanan yang baik sangat diperlukan. Membangun relasi pun bukan hanya kepada perusahaan yang sudah ternama, tetapi juga pada yang belum terkenal sekalipun. Baginya, pertemanan yang baik akan membantu proses berkembangnya bisnis yang dikerjakan. Ketika bisnis pada kondisi tidak bagus maka jejaring bisa diandalkan.
Dalam hal investasi, Chairul Tanjung memiliki idealisme bahwa perusahaan lokalpun bisa menjadi perusahaan yang bisa bersinergi dengan perusahaan-perusahaan multinasional. Ia tidak menutup diri untuk bekerja sama dengan perusahaan multinasional dari luar negeri.
Menurutnya modal memang penting dalam membangun dan mengembangkan bisnis. Namun kemauan dan kerja keras, merupakan hal paling pokok yang harus dimiliki seseorang yang ingin sukses. Baginya mendapatkan mitra kerja yang handal adalah segalanya. Dimana membangun kepercayaan sama halnya dengan membangun integritas.
Dalam bisnis, Chairul menyatakan bahwa generasi muda sudah seharusnya sabar, dan mau menapaki tangga usaha satu persatu. Menurutnya membangun sebuah bisnis tidak seperti membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan sebuah kesabaran, dan tak pernah menyerah. Jangan sampai banyak yang mengambil jalan seketika, karena dalam dunia usaha kesabaran adalah salah satu kunci utama dalam mencuri hati pasar.


4.    Faktor Yang Mempengaruhi Etika Manajerial
4.1 Strategi dan Performasi
Pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Fungsi yang penting dari sebuah manajemen adalah untuk kreatif dalam menghadapi tingginya tingkat persaingan yang membuat perusahaannya mencapai tujuan perusahaan terutama dari sisi keuangan tanpa harus menodai aktivitas bisnisnya berbagai kompromi etika. Sebuah perusahaan yang jelek akan memiliki kesulitan besar untuk menyelaraskan target yang ingin dicapai perusahaannya dengan standar-standar etika. Karena keseluruhan strategi perusahaan yang disebut excellence harus bisa melaksanakan seluruh kebijakan-kebijakan perusahaan guna mencapai tujuan perusahaan dengan cara yang jujur.

4.2 Karakter Individu
Merupakan suatu proses psikologi yang mempengaruhi individu dalam memperoleh, mengkonsumsi serta menerima barang dan jasa serta pengalaman. Karakteristik individu merupakan faktor internal (interpersonal) yang menggerakan dan mempengaruhi perilaku individu. Perjalanan hidup suatu perusahaan tidak lain adalah karena peran banyak individu dalam menjalankan fungsi-fungsinya dalam perusahaan tersebut.
Perilaku para individu ini tentu akan sangat mempengaruhi pada tindakan-tindakan mereka ditempat kerja atau dalam menjalankan aktivitas bisnisnya. Semua kualitas individu nantinya akan dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor yang diperoleh dari luar dan kemudian menjadi prinsip yang dijalani dalam kehidupannya dalam bentuk  perilaku. Faktor-faktor tersebut yang pertama adalah pengaruh budaya, pengaruh budaya ini adalah pengaruh nilai-nilai yang dianut dalam keluarganya.

4.3 Budaya Organisasi
Menurut Mangkunegara, budaya organisasi adalah seperangkat asumsi atau sistem keyakinan, nilai-nilai dan norma yang dikembangkan dalam organisasi yang dijadikan pedoman tingkah laku bagi anggota-anggotanya untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal.
Budaya organisasi juga berkaitan dengan bagaimana karyawan memahami karakteristik budaya suatu organisasi, dan tidak terkait dengan apakah karyawan menyukai karakteristik itu atau tidak. Budaya organisasi adalah suatu sikap deskriptif, bukan seperti kepuasan kerja yang lebih bersifat evaluatif.
Contohnya misi yang dapat ia paksakan pada seluruh anggota organisasi. Dimana hal ini dilakukan dengan pertama merekrut dan mempertahankan anggota yang sepaham. Kedua, melakukan indokrinasi dan mensosialisasikan cara pikir  dan berperilaku kepada karyawan. Lalu yang terakhir adalah pendiri bertindak sebagai model peran yang mendorong anggota untuk mengidentifikasi diri, dan jika organisasi mengalami kemajuan maka organisasi akan mencapai kesuksesan, visi, dan pendiri akan dilihat sebagai faktor penentu utama keberhasilan.

Fungsi Budaya Organisasi
1.      Perasaan Identitas dan Menambah Komitmen Organisasi
  1. Alat pengorganisasian anggota
  2. Menguatkan nila-nilai dalam organisasi
  3. Mekanisme kontrol perilaku
  4. Mendorong dan meningkatkan kinerja ekonomi baik dalam jangka pendek dan panjang.
  5. Penentu arah organisasi mana yang boleh dan yang tidak boleh.

Contoh-Contoh Budaya Organisasi
1.      Kerapian Administrasi
Budaya organisasi dalam hal keraian administrasi, merupakan yang harus dihidupkan dalam organisasi, baik itu surat-menyurat, keuangan, pendapatan karyawan, barang masuk/keluar, dan sebagianya yang membantu dalam kinerja organisasi.
  1. Pembagian Wewenang Yang Jelas
Hal ini merupakan kunci yang dapat menentukan keberhasilkan akan kinerja dalam perusahaan. Tanpa adanya pembagian wewenang kinerja mungkin para anggota atau karyawan dalam perusahaan tersebut akan kebingungan mana yang dijalankan dan mana yang tidak.
  1. Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan budaya organisasi yang melekat dimana pun berada. Dimana disiplin merupakan karakter dari orang-orang sukses yang dapat menghargai waktu. 
  1. Inovasi
Budaya organisasi biasanya akan mendorong anggota team untuk melahirkan suatu ide-ide kreatif dan inovasi baru untuk tujuan organisasi yaitu kemajuan organisasi

CONTOH KASUS PELANGGARAN ETIKA BISNIS




Selasa 10 Juni 2014, 19:19 WIB
Jakarta - Sekitar 50 calon jemaah haji yang mewakili 300 rekan mereka menduduki biro travel Koperasi Simpan Pinjam Multi Niaga (KSP MN) gara-gara tak kunjung diberangkatkan haji tahun ini. Padahal Ongkos Naik Haji (ONH) sudah dibayarkan sejak 2011. Namun, pemilik KSP MN Mubyl Handaling mengaku tak menerima uang itu. Waduh!
Oleh para calon jamaah haji, kasus ini sudah dilaporkan ke Mabes Polri. Menurut pengacara Mubyl Handaling, Irlan Superi, Polri sduah menetapkan satu tersangka, yakni direktur operasional RS. Sedangkan kliennya, Mubyl, hingga kini berstatus saksi.
"Hingga kini dalam proses hukumnya, Mubyl hanya menjadi saksi bukan tersangka. Lantaran tidak ada bukti aliran dana itu masuk ke Mubyl," kata Irlan usai menemui puluhan calon jemaah haji yang mengamuk di kantor KSP MN yang berada di kawasan niaga Kompleks Ruko Matraman, Jalan Matraman Raya, Jakarta Timur, Selasa (10/6/2014).
Posisi kliennya di KSP MN adalah komisaris utama, dan tidak tahu menahu tentang jemaah haji yang telantar. Irlan beralasan, operasional KSP MN sehari-hari dijalankan oleh RS.
"RS sendiri saat ini masih dalam pengejaran petugas. Klien saya juga sudah meminta RS untuk bertangung jawab," imbuhnya.
Ia mengatakan kliennya turut prihatin nasib calon jemaah haji yang terlantar. Jikapun mereka meminta uang dikembalikan, ia berharap jemaah bersabar.
"Pada dasarnya klien saya iba dengan calon jemaah haji, tapi tidak punya kemampuan untuk menjalankan kewajibannya. Sekarang ini dia sedang tidak memiliki dananya," ungkapnya.
Caleg Gagal
Koordinator calon jemaah haji, John Samsir, menduga uang dari ratusan calon jemaah haji ini digunakan Mubyl untuk kampanye Pileg 2014.
"Pemilik ini caleg gagal, kita baru tahu begitu 2 Februari 2014, spanduk dia banyak bertebaran. Kita menduga uang itu digunakan untuk dia kampanye," kata John.
John mengungkapkan modus yang digunakan Mubyl dengan janji bisa mempercepat naik haji dengan harga lebih murah. Hal ini dipercaya jemaah lantaran Mubyl dianggap memiliki kenalan.
"Ngakunya ada kenalan di Kemenag sehingga kami pun percaya. Setelah diusut ternyata perusahaan ini menggunakan stempel Kementerian Agama palsu," ungkap dia.
Namun tuduhan John dimentahkan oleh pengacara Mubyl, Irlan. "Tidak ada bukti aliran dana itu masuk ke Mubyl," kata Irlan.
ANALISIS KASUS
Travel haji dan umroh di Indonesia sudah sangat banyak dan cenderung mudah ditemukan, dari yang murah sampai yang mahal. Mudahnya membuat biro haji dan umroh di Indonesia serta mayoritas agama di Indonesia Islam membuat banyaknya oknum-oknum yang memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan praktek-prakter kecurangan. Seperti dalam kasus ini, pemilik biro haji dan umroh ini tidak bisa menepati janjinya untuk memberangkatkan haji para calon haji yang sudah mendaftar dan membayar untuk bisa pergi haji ke Arab Saudi. Pemilik biro haji ini terus mengalihkan ketika ditagih janjinya untuk menaikkan haji para kliennya ini.
Dalam kasus ini terdapat prinsip-prinsip yang dilanggar didalamnya seperti:
1.      Pelanggaran prinsip kejujuran: dalam kasus ini prinsip kejujuran telah dilanggar karena pemilik biro haji tersebut tidak menepati janjinya untuk memberangkat haji para nasabahnya sesuai dengan tanggal perjanjian dan cenderung menghindar saat ditagih dan dimintai klarifikasi dan juga cenderung seperti menutupi kesalahan akibat menggunakan uang dari nasabahnya tersebut.
2.      Pelanggaran prinsip Keadilan: Keadilan disini adalah sama-sama menerima keuntungan dan tidak ada yang dirugikan. Para calon haji membayar dan mengikuti persyaratan dari biro haji untuk dapat diberangkatkan haji begitu pula pemilik biro haji juga harus dapat memberikan jasanya untuk memberangkan haji paran calon kliennya.
3.      Pelanggaran Prinsip integritas Moral: dalam kasus ini nama perusahaan yang sudah susah payah dibangun, harus dirusak dalam waktu sekejap akibat ulah dari orang yang ada di dalam biro haji tersebut yang terindikasi kecurangan memakai uang para nasabahnya untuk kampanye pemilihan Caleg.
Kasus seperti penipuan biro haji ini seharusnya tidak boleh terulang kembali karena, orang yang ingin naik haji memerlukan uang yang tidak sedikit dan tidak jarang mereka sudah menabungnya selama bertahun-tahun bahkan sampai puluhan tahun.
Saran untuk Penyelesaian Kasus
Untuk kedepannya agar pemerintah lebih memperketat syarat-syarat pendirian suatu biro haji dan umroh agar meminimalisir kecurangan yang dilakukan oleh para pemilik maupun para pekerja didalamnya. Selain itu untuk para calon haji yang hendak mendaftar alangkah baiknya agar selalu mencari tempat-tempat biro haji dan umroh yang sudah terakreditasi baik dan carilah tempat biro haji dan umroh yang memberikan harga normal dan jangan tergiur dengan harga murah yang tidak wajar. Dan untuk para pelaku kecurangan dan penipuan dalam bisnis biro haji dan umroh seperti ini sudah seharusnya diberikan hukuman dan sanksi yang lebih tegas agar kedepannya tidak ada kasus seperti ini lagi.

Sumber :
https://selviyanapratami.wordpress.com/2016/02/02/model-etika-dalam-bisnis-sumber-nilai-etika-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-etika-manajerial/
http://www.spocjournal.com/disertasi/251-bab-ii-tinjauan-pustaka-pengertian-etika-bisnis.html
http://rosicute.wordpress.com/2010/11/23/pengertian-etika-bisnis/
http://antilicious.wordpress.com/2011/11/24/makalah-etika-bisnis/

http://oky-d-ace.blogspot.co.id/2013/11/etika-bisnis.html