BAJU ADAT BALI
Disusun oleh : Mitha Kartika Susanto
Pakaian adat Bali
merupakan salah satu pakaian adat yang unik dan bervariasi. Pakaian adat bali memiliki
keagungan dan citra tersendiri. Dari pakaian adat yang dikenakan, dapat
diketahui status ekonomi dan perkawinannya.
Pakaian adat bali dikenakan
oleh laki-laki dan perempuan. Setidaknya terdapat tiga jenis pakaian adat yang
biasa dikenakan masyarakat Bali. Pertama, pakaian untuk acara keagamaan. Kedua,
pakaian untuk acara perkawinan. Ketiga, pakaian untuk sehari-hari.
Contohnya pemakaian
sanggul oleh perempuan Bali ketika ke pura. Remaja putri memakai sanggul/pusung
gonjer sendangkan perempuan dewasa yang sudah menikah mengenakan sanggul/pusung
tagel.
Pakaian adat Bali
yang paling mewah adalah Busana Agung. Pakaian ini biasanya dikenakan saat
rangkaian acara potong gigi atau perkawinan. Pakaian Adat Bali
Ada beberapa
variasi dari Busana Agung dilihat dari tempat, waktu, dan keadaan. Kain yang
digunakan dalam pakain adat Bali yang satu ini adalah wastra wali khusus untuk
upacara atau wastra putih sebagai simbol kesucian. Tapi, tak jarang pula kain
dalam pakaian adat Bali ini diganti dengan kain songket yang sangat pas untuk
mewakili kemewahan atau prestise bagi pemakainya.
Sedangkan untuk
kaum laki-laki Bali selain mengenakan kain tersebut sebagai pakaian adat Bali
mereka juga mengenakan kampuh gelagan atau biasa disebut dodot yang dipakai
hingga menutupi dada.
Sementara,
perempuan Bali sebelum mengenakan Busana Agung biasanya menggunakan kain lapis
dalam yang disebut sinjang atau tapih untuk mengatur langkah wanita agar
terlihat anggun.
Pakaian adat Bali
selain mempunyai nilai keindahan, tapi di dalamnya juga tersimpan nilai – nilai
filosofis dan simbolik yang tersembunyi dalam bentuk, fungsi, serta
maknanya. Itulah sebabnya dalam pakaian adat Bali dihiasi oleh berbagai ornamen
dan simbol yang mempunyai arti tersindiri.
Kelengkapan Pakaian
Adat Bali
Kelengkapan pakaian
adat Bali terdiri dari beberapa item. Item tersebut antara lain kamen untuk
pria, songket untuk pria dan wanita, udeng untuk pria dan sanggul lengkap
dengan tiaranya untuk wanita. Disamping itu laki-laki Bali menyematkan keris,
sedangkan wanita membawa kipas sebagai pelengkapnya.
Pakaian adat Bali memiliki nilai
filosofi yang dalam. Filosofi pakaian adat Bali dalam hampir sama dengan
kebanyakan pakaian adat daerah lain dalam beberapa hal, akan tetapi karena Bali
juga merupakan salah satu tempat yang sudah mendunia dan disakralkan, maka
filosofi pakaian adat Bali kini menjadi penting dalam eksistensinya. Pakaian
adat Bali mempunyai standardisasi dalam kelengkapannya.
Pakaian adat Bali lengkap umumnya
dipakai pada upacara adat/keagamaan atau upacara perayaan besar. Sedangkan
pakaian adat madya dipakai saat melaksanakan ritual sembahyang harian atau saat
menghadiri acara yang menggembirakan seperti contohnya ketika pesta kelahiran
anak, kelulusan anak, sukses memperoleh panen, atau penyambutan tamu.
Filosofi pakaian
adat Bali pada dasarnya
bersumber pada ajaran Sang Hyang Widhi, yakni Tuhan yang diyakini memberikan
keteduhan, kedamaian dan kegembiraan bagi umat Hindu yang mempercayainya.
Setiap daerah memiliki ornamen
berbeda yang memiliki arti simbolis dalam pakaian adatnya masing-masing.
Meskipun demikian, pakaian adat Bali pada dasarnya adalah sama, yakni kepatuhan
terhadap Sang Hyang Widhi. Pakaian ini juga seringkali dipakai untuk membedakan
tingkat kasta, yang merupakan buatan manusia itu sendiri. Di hadapan Maha
Pencipta, manusia semua adalah sama derajatnya. Selain sebagai wujud
penghormatan kepada sang pencipta, pakaian adat Bali merupakan suatu bentuk
penghormatan kepada pengunjung/tamu yang datang. Ini adalah sesuatu yang umum,
mengingat jika anda sebagai tamu maka akan merasa terhormat jika disambut oleh
pemilik rumah yang berpakaian bagus dan rapi.
Berikut
contoh gambar baju adat Bali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar