Tugas 1
Kelompok :
7
Materi Bab
I : Dasar Komunikasi dan Komunikasi Bisnis
1.1. Pengertian dan Cakupan
Komunikasi Bisnis
Komunikasi adalah suatu proses
penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi diantara dua orang atau lebih
dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan efek tertentu
yang diharapkan. Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah
suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis
lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa
Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks
individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan
aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Berikut pengertian komunikasi bisnis menurut para ahli :
Pengertian komunikasi bisnis
menurut Purwanto :
Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang
mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun
nonverbal untuk mencapai tujuan tertentu.
Pengertian komunikasi bisnis menurut Katz (1994:4)
Komunikasi Bisnis adalah adanya pertukaran ide, pesan, dan konsep yang
berkaitan dengan pencapaian serangkaian tujuan komersil. Komunikasi bisnis’
diartikan sebagai komunikasi yang terjadi dalam dunia bisnis dalam rangka
mencapai tujuan dari bisnis itu (Katz, 1994). Istilah ‘bisnis’ dalam konteks
ini diterjemahkan sebagai suatu organisasi perusahaan.
Pengertian komunikasi bisnis
menurut Rosenbaltt (1982:7): “Business Communication are
purposive interchange of ideas, opinions, information, instructions, and the
like, presented personally or impersonally by symbols or signal as attain the
goals of the organizations” (Komunikasi Bisnis adalah
pertukaran ide-ide opini, informasi, instruksi dan sejenisnya, yang dikemukakan
baik secara personal ataupun nonpersonal melalui simbol atau tanda, untuk
mencapai tujuan-tujuan perusahaan).
Pengertian komunikasi bisnis menurut
Persing (1981:108) “Business communication may be defined as the spiraling process of
the transaction of meanings through symbolic action involving all elements
associated with sending and receiving written, oral, and nonverbal messages
internal to organizations of paid people working together to produce and market
goods and services for provit.” (Komunikasi Bisnis adalah
proses penyampaian arti melalui lambang-lambang yang meliputi keseluruhan
unsur-unsur yang berhubungan dengan proses penyampaian dan Penerimaan pesan,
baik itu dalam bentuk tulisan, lisan, maupun nonverbal yang dilakukan di dalam
suatu organisasi yang membayar orang yang secara bersama-sama memproduksi dan
memasarkan barang-barang dan jasa guna memperoleh keuntungan).
Cakupan / Ruang Lingkup Komuikasi Bisnis :
Ada
lima komponen yang penting untuk diperhatikan dalam proses komunikasi, yaitu :
1.
Pengirim
pesan (sender atau komunikator).
2.
Pesan
yang dikirimkan (message).
3.
Bagaimana
pesan tersebut disampaikan (delivery channel atau media).
4.
Penerima
pesan (receiver atau komunikan.
5.
Umpan
balik (feedback) atau effect.
Kelima
komponen penting yang harus diperhatikan dalam proses komunikasi diatas tidak
hanya berlaku untuk komunikasi bisnis, tetapi dalam dunia pendidikan kelima
komponen tersebut juga penting untuk diperhatikan. Hal itu diperlukan untuk
mencapai sebuah tujuan belajar yang diharapkan melalui komunikasi yang efektif.
Komunikasi yang efektif dalam pembelajaran banyak ditentukan oleh keaktifan
selama proses belajar berlangsung yaitu adanya bentuk komunikasi dalam bentuk
timbal balik berupa pertanyaan dan jawaban pertanyaan dari sebuah proses
belajar mengenai topik tertentu yang dibahas dalam proses belajar tersebut.
1.2. Unsur-Unsur dalam Komunikasi
Dalam komunikasi bisnis terdapat enam unsur pokok, yaitu :
1.
Memiliki
tujuan, artinya komunikasi bisnis harus memiliki tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya sejalan dengan tujuan organisasi.
2.
Pertukaran,
dalam hal ini melibatkan paling tidak dua orang atau lebih yakni komunikator
dan komunikan.
3.
Gagasan,
opini, informasi, instruksi merupakan isi dari pesan yang bentuknya beragam
tergantung tujuan, situasi, dan kondisinya.
4.
Menggunakan
saluran personal atau impersonal yang mungkin bersifat tatap muka, menggunakan
media tertentu atau melalui media yang menjangkau jutaan orang secara
bersamaan.
5.
Meggunakan
simbol atau sinyal yang merupakan alat atau metode yang dapat dimengerti atau
dipahami oleh penerima untuk menyampaikan pesan.
6.
Pencapaian
tujuan organisasi: salah satu karakteristik yang membedakan organisasi atau
lembaga formal dari informasi adalah adanya tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya oleh manajemen.
Unsur-unsur
komunikasi tersebut juga diperlukan dalam komunikasi dalam bidang pendidikan.
Hanya saja yang membedakannya adalah tujuan yang akan dicapai disesuaikan
dengan kebutuhan dunia pendidikan.
1.3. Bentuk Dasar Dari
Komunikasi Bisnis
Pada
dasarnya ada dua bentuk komunikasi yang umum digunakan dalam dunia bisnis,
yaitu, komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.
1.
Komunikasi
verbal
Komunikasi
verbal (verbal communication) merupakan salah satu bentuk komunikasi yang
disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan (written) dan lisan (oral).
Contohnya adalah membaca majalah, mambaca surat kabar, mempresentasikan makalah
dalam suatu acara seminar dan lain-lain.
Adapun
dalam berkomunikasi secara verbal, dibutuhkan pengungkapan kata-kata yang
disusun dalam suatu pola yang berarti, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan,
seperti :
·
Berbicara
dan Menulis
Suatu
pesan yang sangat penting dan kompleks, sebaiknya disampaikan dengan
menggunakan tulisan, seperti surat, memo dan laporan.
·
Mendengarkan
dan Membaca
Untuk
mencapai komunikasi yang efektif, maka diperlukan komunikasi dua arah, dimana
orang-orang yang terlibat di dalamnya memerlukan ketrampilan mendengar
(listening) dan membaca (reading).
2.
Komunikasi
Nonverbal
Komunikasi
nonverbal merupakan bentuk komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi
bisnis. Walaupun pada umumnya komunikasi nonverbal memiliki sifat kurang
terstruktur sehingga sulit untuk dipelajari, seperti memahami dalam penggunaan
bahasa isyarat, ekspresi wajah, gerakan tubuh, sandi, simbol-simbol, warna dan
intonasi suara. Dalam penyampaiannya, komunikasi verbal dan komunikasi
nonverbal memilki arti yang berbeda-beda, seperti dalam komunikasi nonverbal.
Pesan yang disampaikan biasanya dilakukan secara spontan tanpa memiliki rencana
dan dilakukan secara tidak sadar dan bersifat alami.
Adapun Komunikasi Nonverbal memilki beberapa tujuan , yaitu
:
·
Menyediakan
dan memberikan informasi
·
Mangatur
alur suatu percakapan
·
Mengekspresikan
emosi
·
Memberi
sifat dan melengkapi, menentang atau mengembangkan pesan-pesan verbal
·
Mengendalikan
atau mempengaruhi orang lain
·
Mempermudah
tugas-tugas khusus, misalnya dalam memberikan pengajaran pada saat kuliah
Dalam
prakteknya tentu komunikasi verbal dan non verbal dapat bergabung agar
penyampaian sebuah informasi dapat mudah dipahami. Contohnya komunikasi yang
dilakukan seorang pemimpin untuk menyuruh bawahannya dimana melalui ucapan dan
ekspresi wajah yang tepat akan mempermudah penyampaian maksud dan tujuan yang
akan disampaikan sehingga tidak akan terjadi sebuah kekeliruan.
1.4. Bisnis dalam Pandangan
Komunikasi
Dalam konsep dan azas komunikasi modern yang lebih
menekankan pada kebutuhan komunikan dan kesiapan dari komunikan dalam proses
komunikasi, hal ini lebih pentinga dari fungsi pesan dan tujuan dari
komunikator, ini disebabkan oleh prinsip – prinsip yang lebih modern yang lebih
mempertimbangkan dan memperhitungkan pada peluang dari pada produksinya.
Walaupun konsep permintaan berkaitan dengan konsep permintaan (Anda dapat
mempelajari ekonomi mikro), tetapi dalam kenyataan di pasar tidak secara
otomatis jika pada saat kelebihan barang dan jasa secara langsung akan membuat
pasar menjadi jenuh atau sebaliknya dengan kelangkaan barang dan jasa akan
menyebabkan timbulnya suatu peluang pasar, mengapa demikian, hal ini disebabkan
oleh :
1.
Secara
realita psikologis suatu kebutuhan dapat diciptakan.
Kebutuhan
akan barang secara individual, dalam kontek ini peluang pasar dapat di buat
dengan mekanisme komunikasi secara berkesinambungan dengan membentuk nilai –
nilai social, preferensi dan fungsi.
2.
Peluang
pasar ditentukan oleh citra, kebutuhan dan perilaku konsumen tentang barang dan
jasa. Jika suatu produk dapat menyakinkan konsumen dalam hal kredibilitas,
memiliki fungsi, ada jaminan keamanan dan memiliki keunggulan lain, maka
peluang pasar akan terbentuk.
Secara
umum selalu timbul permasalahan dimana konsumen – pasar tidak mengetahui
informasi dan keberadaa barang dan jasa di pasar, yang disebabkan umumnya
kurang baik dan kurang memadai dalam menjalankan strategi komunikasi. Hal ini
harus dikembangkan strategi komunikasi yang baik dan efektif ke pasar, yaitu
dengan menjalankan promosi, seperti :
1.
Kegiatan
hubungan antar manusia
2.
Kegiatan
hubungan masyarakat
3.
Kegiatan
advertensi atau iklan
4.
Kegiatan
promosi melalui media elektronik
5.
Kegiatan
promosi dan penjualan melalui media internet
6.
Mengembangkan
system informasi perusahaan
7.
Mengembangkan
keahlian komunikator dalam bisnis
Materi Bab II : Peranan Komunikasi Dalam Duni Bisnis
2.1. Peranan Komunikasi dalam Bisnis
2.1.1. Pengertian
Komunikasi dan Bisnis
a.Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan atau informasi serta gagasan ide yang dikemukakan oleh seseorang.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan atau informasi serta gagasan ide yang dikemukakan oleh seseorang.
b.Bisnis
Bisnis adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan cara bertransaksi. Biasanya bisnis terjadi apabila seseorang melakukan jual atau beli suatu barang maupun jasa kepada konsumennya. Adapun tujuan lain dari bisnis yaitu mendapatkan keuntungan atau biasa disebut dengan laba. Dalam artian lain, bisnis adalah melakukan suatu aktivitas dan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan.
Bisnis adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan cara bertransaksi. Biasanya bisnis terjadi apabila seseorang melakukan jual atau beli suatu barang maupun jasa kepada konsumennya. Adapun tujuan lain dari bisnis yaitu mendapatkan keuntungan atau biasa disebut dengan laba. Dalam artian lain, bisnis adalah melakukan suatu aktivitas dan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan.
2.1.2. Pengertian Komunikasi Bisnis
Komunikasi bisnis adalah pertukaran
gagasan dan informasi yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara
personal atau impersonal melalui simbol-simbol atau sinyal . Bisnis melibatkan
pertukaran informasi secara terus – menerus. Lebih banyak bisnis yang
dijalankan makan semakin luas juga komunikasi yang akan tercipta. Peran
komunikasi dalam berbisnis sangatlah penting karena komunikasi yang baik dapat
menguntungkan sebuah bisnis yang sedang dilakukan. Terciptanya komunikasi yang
baik serta komunikasi yang efektif akan mendatangkan sebuah keuntungan dalam
berbisnis. Maka seseorang yang dapat berkomunikasi dengan baik dengan orang
lain biasanya dengan mudah menjalankan bisnis yang dikelolanya. Dengan demikian,
bisnis dan komunikasi berjalan bergandengan tangan.
Menurut Purwanto (2006:4),
pengertian komunikasi bisnis yaitu komunikasi yang digunakan dalam dunia
bisnis, mencakup berbagai macam bentuk komunikasi, baik komunikasi verbal
ataupun komunikasi non verbal untuk mencapai tujuan tertentu. Pada dasarnya
komunikasi bisnis ini dibagi dalam dua hal yaitu komunikasi verbal dan
komunikasi non verbal.
2.2. Tujuan dari Komunikasi dalam Bisnis
Komunikasi bisnis merupakan setiap
komunikasi yang dipergunakan untuk berbagai kepentingan bisnis, seperti untuk
membangunpartnerships, sumber daya intelektual, atau untuk mempromosikan satu
gagasan, produk, servis, atau pun suatu organisasi. Fungsi komunikasi bisnis
terdiri dari fungsi informative, regulatory, persuasive, integrative. Dalam
komunikasi bisnis, terdapat beberapa tujuan tertentu. Berikut ini adalah
beberapa tujuan komunikasi bisnis yakni:
1.Meningkatkan goodwill (nama baik) perusahaan.
2.Meningkatkan hubungan baik perusahaan dengan masyarakat.
3. Meningkatkan fungsi kepemimpinan dalam perusahaan.
2.Meningkatkan hubungan baik perusahaan dengan masyarakat.
3. Meningkatkan fungsi kepemimpinan dalam perusahaan.
2.3. Umpan Balik dan bentuknya
2.3.1. Umpan Balik
Dalam setiap kegiatan
komunikasi merupakan kegiatan pengiriman dan penerimaan lambang ataupun
keinginan untuk mengubah pendapat orang lain yang merupakan juga suatu usaha
untuk mengadakan hubungan sosial. Pada peristiwa lain, seorang pimpinan menegur
anak buahnya karena berbuat kesalahan sehingga anak buah tersebut menyesali
perbuatannya. Pengarahan dan teguran tersebut disamakan dengan pesan (message),
sedangkan tepukan tangan dinamakan umpan balik. Antara umpan balik dan pesan
terdapat hubungan sebab akibat (causalitas). Pesan (message) itu dapat
berbentuk bermacam-macam seperti pidato, pengarahan, intruksi, tugas, perintah,
analisis, dll. Pesan dapat juga berbentuk tulisan, lisan, gambar-gambar dan
bahkan demonstrasi atau penghargaan. Umpan balik (feed back) pun dapat
berbentuk bermacam-macam seperti hasil (pelaksanaan suatu tugas), laporan,
sikap yang timbul, pertanyaan, reaksi, dsb. Sebagaimana pesan maka umpan
balikpun dapat berupa tulisan, lisan, peragaan, dsb.
Umpan balik yang baik
diperlukan syarat-syarat tertentu antara lain :
1.Umpan balik yang tidak jujur bersumber
pada kebiasaan untuk menyenangkan orang lain, keinginan memberi nasihat,
keinginan untuk menang dalam argumentasi, malah lebih buruk lagi apabia ada
keinginan untuk mengambil muka, menjilat, dan menyakiti orang. Umpan balik
seperti ini bukan saja berguna tapi merusak.
2.Umpan balik hendaklah tentang sesuatu
yang khusus dan jelas bukan sesuatu secara umum dan kabur.
3.Umpan balik hendaklah mengenai sesuatu
dimana orang yang bersangkutan dapat berbuat apa-apa. Umpan balik tentang
sesuatu di mana orang yang bersangkutan tidak dapat berbuat apa-apa adalah
umpan balik yang tidak berguna dan malah bisa menimbulkan perasaan mendongkol.
4.Umpan balik hendaklah jangan bersifat
penilaian. Penilaian yang dimaksud adalah judgement bukan evaluasi. Umpan balik
yang bersifat penilaian yang jujur sekalipun masih dapat menimbulkan akibat
yang buruk, maka sebaiknya umpan balik seperti itu dihindarkan.
5.Umpan balik hendaklah deskriptif,
sehingga betul-betul jelas . dalam hal ini memerlukan gambaran apa yang
dikehendaki jelas dan terang. Prinsip deskriptif itu mengajarkan pula bahwa
umpan balik hendaknya mengungkapkan juga yang baik disamping sesuatu yang perlu
diperbaiki lagi. Dalam hal ini kita sering lupa selalu mengungkapkan yang buruk
tanpa menyatakan yang baiknya sehingga jarang sekali melihat titik-titik terang
dalam pengembangan seseorang.
6. Umpan balik hendaklah bersifat hasil
oriented dan bukan person oriented. Dalam hal ini maka yang diutamakan bukan
orangnya tetapi kerjanya.
7. Umpan balik hendaklah memperhatikan
timing , tidak ada patokan tentang waktu.
2.3.2 Bentuk-bentuk
Umpan Balik
Bentuk-bentuk umpan balik antara lain :
1. External Feedback : Umpan balik yang baik diterima langsung oleh komunikator dari komunikan.
2. Internal Feedback :Umpan balik yang
diterima komunikator bukan dari komunikan akan tetapi datang dari pesan itu
sendiri atau dari komunikator itu sendri.
3. Direct Feedback
atau Immediate Feedback :Umpan balik langsung dalam suatu komunikasi,
komunikan menggerakkan salah satu anggota badannya.
4. Indirect Feedback
atau Delaiged Feedback : Dalam bentuk surat kepada redaksi surat
kabar, penyiar radio, dll. Hal ini umpan balik membutuhkan waktu.
5. Inferential
Feedback : Umpan balik yang diterima dalam komunikasi massa yang
disimpulkan sendiri ioleh komunikator meskipun secara tidak langsung akan
tetapi cukup relevan dengan pesan yang disampaikan.
6.ZeroFeedback
: Artinya bahwa komunikasi yang disampaikan oleh kemunikator kepada komunikan
meskipun komunikan menyampaikan umpan balik tersebut tidak dipahami oleh
komunikator.
7. Neutral Feedback
: Umpan balik yang netral berarti bahwa informasi yang diterima kembali oleh
komunikator tidak relevan dengan pesan yang disampaikan semula.
8. Positive Feedback
: Komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada kemunikan mendapat
tanggapan positif, misalnya dengan adanya penerimaan pada pesan yang
disampaikan.
9. Negative Feedback
: Komunikasi yang disampaikan oleh kemunikator mendapat tantangan dari
komunikan.
2.4 Kesalah Pahaman dalam Komunikasi
2.4.1. Kesalahpahaman dalam Berkomunikasi
Di dalam komunikasi pasti pernah ada
kesalahpahaman yang terjadi. Kesalahpahaman komunikasi adalah salah satu
kendala komunikasi yang dapat menciptakan sebuah konflik. Suatu kondisi salah
paham biasa dimunculkan ketika suatu informsi yang diterima oleh seseorang
memiliki makna yang berbeda dari yang dimaksudkan oleh si pemberi informasi. Kesalahpahaman
ini banyak sekali bentuknya, mulai dari hal-hal sepele dalam kehidupan sehari-hari,
sampai kesalahpahaman oleh kalangan elit politik yang menentukan kehidupan
orang banyak. Rata-rata kesalahpahaman memang terjadi pada komunikasi yang
masih dasar, yakni tahapan komunikasi yang menyenangkan. Dalam tahapan ini, komunikator
dan komunikan merasa masih belum perlu membahas masalah secara detail, sehingga
kadang terselip beberapa poin yang menjadi sumber kesalahpahaman. Berbeda
dengan tahapan lain, misalnya komunikasi untuk hubungan yg lebih baik, yang
walaupun kadang tetap ada yg namanya salah paham, namun sudah dalam jumlah yang
minimal. Kondisi kesalahpahaman semacam ini umumnya disebabkan karena tingkat kemampuan berkomunikasi yang kurang baik,
entah itu dalam hal menyampaikan informasi maupun dalam hal menerima informasi.
Disini kemampuan berkomunikasi memegang peranan yang sangat penting.
Bagaimanapun juga, kemampuan berkomunikasi seseorang turut menentukan efektif
tidaknya hubungan yang dibangun dengan orang lain. Ada beberapa cara untuk
menghindari kesalahpahaman. Yang paling penting adalah meningkatkan kemampuan
berkomunikasi. Kemampuan ini bisa kita tingkatkan dengan, misalnya, banyak
membaca koran atau tulisan lain yang memakai tata bahasa efektif dan
sistematis. Selain itu, jangan lupa tanyakan kepada lawan bicara hal-hal yang
kita belum jelas maksudnya.
2.5. Memperbaiki Komunikasi dalam
Organisasi
Cara mengatasi hambatan dan
memperbaiki komunikasi agar menjadi lebih efektif (BeevedanThill,2003;22)adalah:
1. Memelihara iklim komunikasi terbuka Iklim komunikasi merupakan campuran dari nilai, tradisi dan kebiasaan. Komunikasi terbuka akan mendorong keterusterangan dan kejujuran serta mempermudah umpan balik.
2.Berteka memegang teguh etika berkomunikasi
3.Memahami kesulitan komunikasi antarbudaya Majunya perkembangan teknologi dan informasi telah menyebabkan terjadinya interaksi antarbudaya baik dalam lingkup regional, nasional, maupun internasional.
4. Menggunakan pendekatan berkomunikasi yang berpusat pada penerima Menggunakan pendekatan yang berpusat pada penerima berarti tetap mengingat penerima ketika sedang berkomunikasi.
5. Menggunakan teknologi secara bijaksana dan bertanggungjawab untuk memperoleh dan membagi informasi. Teknologi dapat dipergunakan untuk menyusun , merevisi dan mendistribusikan pesan. Penggunaan teknologi yang bertanggung jawab dan bijaksana akan mendorong terciptanya komunikasi yang efektif.
6. Menciptakan dan memproses pesan secara efektif dan efisien. Hal itu dapat dilakukan dengan cara :
a. Memahami penerima pesan
b. Menyesuaikan pesan dengan penerima
c. Mengurangi jumlah pesan
d. Memilih saluran atau media yang tepat
e. Meningkatkan keterampilan berkomunikasi.
1. Memelihara iklim komunikasi terbuka Iklim komunikasi merupakan campuran dari nilai, tradisi dan kebiasaan. Komunikasi terbuka akan mendorong keterusterangan dan kejujuran serta mempermudah umpan balik.
2.Berteka memegang teguh etika berkomunikasi
3.Memahami kesulitan komunikasi antarbudaya Majunya perkembangan teknologi dan informasi telah menyebabkan terjadinya interaksi antarbudaya baik dalam lingkup regional, nasional, maupun internasional.
4. Menggunakan pendekatan berkomunikasi yang berpusat pada penerima Menggunakan pendekatan yang berpusat pada penerima berarti tetap mengingat penerima ketika sedang berkomunikasi.
5. Menggunakan teknologi secara bijaksana dan bertanggungjawab untuk memperoleh dan membagi informasi. Teknologi dapat dipergunakan untuk menyusun , merevisi dan mendistribusikan pesan. Penggunaan teknologi yang bertanggung jawab dan bijaksana akan mendorong terciptanya komunikasi yang efektif.
6. Menciptakan dan memproses pesan secara efektif dan efisien. Hal itu dapat dilakukan dengan cara :
a. Memahami penerima pesan
b. Menyesuaikan pesan dengan penerima
c. Mengurangi jumlah pesan
d. Memilih saluran atau media yang tepat
e. Meningkatkan keterampilan berkomunikasi.
Materi Bab III : Komunikasi Dalam Organisasi
3.1. Pola Komunikasi
Bisnis
Meskipun semua organisasi harus melakukan komunikasi dengan berbagai pihak
dalam mencapai tujuannya, perlu diketahui bahwa pendekatan yang dipakai antara
satu organisasi dengan organisasi yang lain dapat bervariasi atau berbeda-beda.
Bagi perusahaan berskala kecil yang hanya memiliki beberapa karyawan,
penyampaian informasi dapat dilakiukan secara langsung kepada karyawan
tersebut. Lain halnya dengan perusahaan besar yang memiliki ratusan bahkan
ribuan karyawan, penyampaian informasi kepada mereka merupakan suatu pekerjaan
yang cukup rumit. Bagaimana pola komunikasi (patterns of communicationhs)
terjadi dalam suatu organisasi? Secara umum, pola komunikasi dapat dibedakan
menjadi saluran komunikasi formal (formak communication channel) dan saluran
komunikasi nonformal (informal communication channel)
Saluran komunikasi
formal
Dalam struktur organisasi garis, fungsional, maupun matriks, akan tampak
berbagai macam posisi atau kedudukan masing-nasing sesuai dengan batas tanggung
jawab dan wewenhangnya. Dalam kaitanya dengan proses penyampaian informasi dari
manajer kepada bawahan ataupun dari manajer ke karyawan, pola tramsformasi
informasinya dapat berbentuk komunikasi dari atas kebawah (top down
atau downward communication), komunikasi dari bawah ke atas (bottom-up
atau upward communication), komunikasi horizontal (horizontal
communicationws), dan komunikasi diagonal (diagonal communications).
Selanjutnya akan dibahas mengenai keterbatasab komunikasi formal (montana,
1993; greene, 1985)
a. Komunikasi dari atas
ke bawah
Secara sederhana,
transformasi informasi dari manajer dalam semua level ke bawahan merupakan
komunikasi dari atas kebawah (top-down atau downward communications).
Aliran komunikasi dari manajer kebawahan tersebut, umumnya terkait dengan
tanggung jawab dan kewenangannya dalam suatu organisasi. Seorang manajer yang
menggunakan jalur komunikasi ke bawah memiliki tujuan untuk menyampaikan
informasi, mengarahkan, mengkoordinasi , memotivasi, memimpin dan mengendalikan
berbagai kegiatan yang ada di level bawah.
Komunikasi dari atas
ke bawah tersebut bisa berupa lisan (oral communications) maupun
tertulis (written communications). Komunikasi secara lisan
dapat berupa percakapan biasa, wawancara formal antara supervisor dengan
karyawan, atau dapat juga dalam bentuk pertemuan. Di samping itu komunikasi
tertulis juga dapat berbentuk memo, manual pelatihan, kontak informasi, surat
tugas, surat perintah, surat keputusan, surat pemberhentian, papan pengumuman,
dan buku petunjuk pelaksanaan tugas bagi karyawan.
Menurt katz dan khan,
komunikasi kebawah memiliki lima tujuan pokok yaitu:
1.
Memberikan penghargaan atau instruksi kerja tertentu,
2.
Memberikan informasi mengapa suatu pekerjaan harus dilaksanakan,
3.
Memberikan informasi tentang prosedur dan praktik organisasional,
4.
Memberikan umpan balik pelaksanaan kerja kepada paraa karyawan,
5.
Menyajikan informasi mengenai aspek ideologi dalam membantu organisasi
menanamkan
pengertian tentang
tujuan yang ingin dicapai.
Salah satu kelemahan
saluran informasi dari atas ke bawah ini adalah kemungkinan terjadinya
penyaringan atau sensor informasi penting yang ditunjukan kepada bawahannya.
Dengan kata lain, pesan yang diterima para bawahan bisa jadi tidak selengkap
aslinya. Ketidak lengkapan pesan yang diterima disebabkan saluran komunikasi
yang cukup panjang mulai dari manajer puncak hingga ke karyawan. Untuk
memberikan gambaran yang lebih rinci tentang komunikasi dari atas kebawah dalam
suatu organisasi simaklah gambar dibawah.
b.Komunikasi dari
bawah ke atas
Dari struktur orgsnisasi,komunikasi dari bawah ke atas berarti alur pesan
yang disampaikan berasal dari bawah (karyawan) menuju ke atas(manajer).
Untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang terjadi dalam suatu organisasi dan mengambil keputusan
secara tepat, sudah sepantasnya bila manajer memperhatikan aspirasi yang
berasal dari bawah. Keterlibatan karyawan dalam proses pengambilan keputusan
merupakan salah satu cara yang positif dalam upaya pencapaian tujuan
organisasi, selain itu para manajer harus percaya penuh kepada para bawahannya.
Kalau tidak, informasi apapun dari bawahan tidak akan bermanfaat karena yang
muncul hanyalah rasa curiga dan ketidak percayaan terhadap informaasi tersebut.
Salah satu kelemahan
komunikasi dari bawah ke atas adalah kemungkinan bawahan hanya menyampaikan
informasi yang baik-baik saja, sedangkan informasi yang agaknya mempunyai kesan
negatif atau tidak disenangi oleh manajer cenderung disimpan atau tidak
disampaikan.
Untuk memberikan gambaran yang lebih rinci tentang komunikasi dari bawah ke
atas dalam suatu organisasi simaklah gambar dibawah.
c.Komunikasi
horizontal
Komunikasi horizontal atau sering juga
disebut dengan istilah komunikasi lateral, adalah komunikasi yang terjadi
antara bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar dalam suatu organisasi,
tujuan komunikasi horizontal antara lain untuk melakukan persuasi,
mempengaruhi, dan memberi kan informasi kepada bagian atau departemen yang
memiliki kedudukan sejajar.
Komunikasi horizontal menjadi penting artinya manakala setiap bagian atau
departemen dalam suatu organisasi memiliki tingkat tingkat ketergantungan yang
cukup besar. akan tetapi, jika masing-masing bagian dapat bekerja secara
sendiri-sendiri tanpa harus bergantung pada bagian lainnya, komunikasi
horizontal tidak sering atau minim dipakai.
Untuk memberikan
gambaran yang lebih rinci tentang komunikasi dari horizontal dalam suatu organisasi
simaklah gambar dibawah.
d.Komunikasi
diagonal
Bentuk komunikasi yang satu ini memang agak lain dari beberapa bentuk
komunikasi sebelumnya. Komunikasi diagonal melibatkan komunikasi antara dua
level organisasi yang berbeda.contohnya adalah komunikasi formal antara manajer
pemasaran dengan bagian pabrik.
Bentuk komunikasi
diagonal memiliki beberapa keuntungan, diantaranya adalah:
1. Penyebaran
informasi bisa menjadi lebih cepat dibandingkan bentuk komunikasi tradisional.
2. Memungkinkan
individu dari berbagai bagian atau departemen ikut membantu menyelesaikan
masalah dalam organisasi.
Namun komunikasi diagonal juga memiliki kelemahan. Salah satu kelemahannya
adalah bahwa komunikasi diagonal dapat mengganggu jalur komunikasi yang rutin
dan telah berjalan normal. Disamping itu, komunikasi diagonal dalam suatu
organisasi besar juga sulit untuk dikendalikan secara efektif.
Untuk memberikan
gambaran yang lebih rinci tentang komunikasi diagonal dalam suatu organisasi
simaklah gambar dibawah.
e. Keterbatasan
komunikasi formal
Meskipun sangat penting bagi organisasi besar, namun dampak saluran
komunikasi formal kurang menguntungkan dari sudut pandang individual maupun
perusahaan.
Dilihat dari sudut pandang individual, komunikasi formal sering membuat
frustasi atau menjengkelkan bagi pihak tertentu, khususnya mengenai
keterbatasan untuk masuk ke dalam proses pengambilan keputusan. Dalam struktur
organisasi yang besar, untuk dapat berkomunikasi dengan manajer puncak harus
terlebih dahulu melalui lapisan manajer yang ada dibawahnya. Artinya banyak
jalur yang harus dilalui untuk dapat berkomunikasi secara langsung dengan
manajer puncak.
Kemudian dilihat dari sudut pandang perusahaan, masalah terbesar dalam
saluran komunikasi formal adalah kemungkinan munculnya distorsi atau gangguan
penyampaian informasi ke level yang lebih tinggi, karena setiap keterkaitan
(link) dalam jalur komunikasi berpotensi menimbulkan kesalah pahaman.
Bagaimana mengatasi hal tersebut? Salah satu caranya adalah dengan
mengurangi jumlah tingkatan (level) dalam struktur organisasi. Semakin sedikit
kaitan dalam jalur komunikasi, semakin sedikit kemungkinan terjadinya
kesalahpahaman. Struktur organisasi yang mendatar dengan tingkatan organisasi
yang lebih sedikit, dan lebih banyak rentang kendalinya akan dapat membantu
mengurangi terjadinya distorsi
Struktur organisasi mendatar ditampilkan pada gambar dibawah.
Saluran komunikasi
informal
Bagan organisasi formal akan dapat menggambarkan bagaimana informasinyang
akan ditransformasikan dari satu bagian ke bagian yang lainnya sesuai dengan
jalur hierarki yang ada. Namun dalam praktik tampaknya garis-garis dan
kotak-kotak yang tergambar pada struktur organisasi tidak mampu mencegah
orang-orang dalam suatu organisasi untuk bertukar informasi antara orang
yang satu dengan oang yang lain. Oleh karena itu keberadaan jaringan komunikasi
informal dalam suatu organisasi tidak dapat dielakan. Jaringan ini dapat pula
digunakan oleh para manajer untuk memonitor para karyawan dalam melakukan
tugasnya.
Dalam jaringan
komunikasi informal, orang-orang yang ada dalam suatu organisasi, tanpa
memerlukan jenjang hierarki, pangkat, dan kedudukan dapat berkomunikasi secara
luas. Meskipun hal-hal yang mereka perbincangkan biasanya bersifat umum.
3.2 Mengelola
Komunikasi Bisnis
Cara Mengelola
Komunikasi :
Ada dua hal yang perlu di kelola dalam mengelola komunikasi, pertama: bagaimana
menangani pesan-pesan yang bersifat rutin; bagaimana menangani krisis
komunikasi. Penjelasan dari kedua hal tersebut disajikan berikut ini.
Penanganan Pesan-pesan
Rutin
Dalam organisasi besar, pada umumnya volume pesan-pesan (tertulis) lebih
banyak dari pada dalam organisasi berskala kecil, tetapi semua perusahaan
memusatkan perhatiannya pada bagaimana memaksimumkan manfaat (benefit)
dari kegiatan komunikasi dengan biaya (cost) tertentu. Untuk dapat
memaksimumkan dan meminimkan biaya tersebut, seseorang manajer perlu
memperhatikan berbagai hal berikut:
a. Mengurangi Jumlah
Pesan
Arus pesan dalam suatu
organisasi yang di sampaikan secara lisan maupun tertuls perlu dikelola dengan
baik. Dalam hal ini, seorang manajer organisasi perlu menentukan skala
prioritas pesan. Untuk membuat satu halaman surat di perlukan waktu dan
sumber-sumber (uang/bahan, waktu, tenaga). Organisasi juga perlu menghitung
berapa rata-rata biaya yang perlukan untuk mencatat, mengetik, mengedit, dan
mengirimkan surat serta berapa lama sebuah surat bisnis dapat di selesaikan. Oleh
karena itu, jika suatu pesan perlu diberikan secara tertulis, sepucuk surat
merupakan investasi yang baik dan berharga. Namun, jika sebuah surat hanya akan
menambah beban informasi yang akan disampaikan, mungkin lebh baik pesan
disampaikan dengan cara lain, seperti lewat telepon atau tatap muka.
Dalam suatu organisasi, mungkin terdapat jumlah memo yang berlebihan dan
tidak berguna, dan juga banyak pertemuan/rapat yang sia-sia, membuang waktu
dengan percuma, dan tiada hasil yang berarti. Jenis-jenis komunikasi tersebut
perlu dievaluasi dan memperoleh perhatian yang seksama. Berapa lama sebuah
pesan seharusnya diselesaikan? Dapatkah pesan cukup disampaikan lewat memo?
Berapa banyak surat yang seharusnya dibuat? Berapa banyak surat yang harus
diarsipkan? Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut akan membantu
organisasi dalam menghemat waktu dan uang.
b.Intruksi yang Jelas
Kesalahan yang menyebabkan macetnya komunikasi, mungkin dapat di bebankan
kepada setiap orang yang ada dalam organisasi. Namun dalam hal ini
seorang manajer mempunyai tanggung jawab yang khusus untuk membuat setiap orang
dalam organisasi tahu apa yang harus dilakukan. Orang-orang yang bertugas
melakukan komunikasi (komunikator) sudah seharusnya memahami
kebutuhan dan tujuan organisasi secara keseluruhan, sehingga ia dapat
menghindar dirinya dari kesalahan member intruksi.
c. Mendelegasikan
Tanggung Jawab
Dalam suatu organisasi, tujuan organisasi secara keseluruhan dapat tercapai
bila manajer mempunyai kepercayaan bahwa orang lain dapat menyelesaikan
pekerjaan yang dibebankan kepada mereka. Hal ini penting karena seorang manajer
harus mendelegasikan beberapa pekerjaan komunikasi kepada orang lain. Seorang
manajer yang bersikeras untuk mengerjakan ulang setiap pesan dengan gayanya sendiri
tentu akan merepotkan semua pihak dalam suatu organisasi.
d. Melatih Petugas
Seseorang yang memegang pensil tidak otomatis menjadi penulis yang baik;
seseorang yang memiliki suara yang menarik juga tidak otomatis dapat menjelaska
sesuatu dengan jelas kepada khalayak (audience). Namun, penulis maupun
pembicara yang tidak memiliki bakat alami dapat menjadi penulis dan pembicara
yang baik melalui latihan-latihan yang teratur dan terencana dengan baik.
Oleh karena itu, suatu organisasi dianjurkan untuk menyelenggarakan
pelatihan keterampilan berkomunikasi bagi orang-orang yang pekrjaan/tugasnya
berhubungan erat dengan masalah komunikasi. Pelatihan ini mencakup paling tidak
preferensi gaya organisasi dan falsafah-falsafah komunikasi. Komunikator juga
perlu meningkatkan dan mapu memperlancar kemampuan berbahasa dan keterampilan
presentasinya, sehingga komunikasi bias menjadi lebih baik dan lancar.
suatu ajang ui coba
keterampilan yang cukup menantang.
3.3 Masalah Komunikasi
Dalam Organisasi
3.3.1.Hambatan-Hambatan Terhadap
Komunikasi yang Efektif Di Dalam Ornagisasi
1.HambatanTeknis
Keterbatasan fasilitas
dan peralatan komunikasi. Dari sisi teknologi, semakin berkurang dengan adanya
temuan baru dibidang kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, sehingga
saluran komunikasi dapat diandalkan dan efesien sebagai media komunikasi.
Menurut Cruden dan Sherman dalam bukunya Personel Management, 1976, jenis hambatan teknis dari komunikasi :
1.Tidak adanya rencana atau prosedur kerja yang jelas
2.Kurangnya informasi atau penjelasan
3.Kurangnya ketrampilan membaca
Menurut Cruden dan Sherman dalam bukunya Personel Management, 1976, jenis hambatan teknis dari komunikasi :
1.Tidak adanya rencana atau prosedur kerja yang jelas
2.Kurangnya informasi atau penjelasan
3.Kurangnya ketrampilan membaca
4.Pemilihan media (saluran) yang
kurang tepat.
2. Hambatan
Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau idea secara
secara efektif. Definisi semantik sebagai studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa.
Kata-kata membantu proses pertukaran timbal balik arti dan pengertian [komunikator dan komunikan], tetapi seringkali proses penafsirannya keliru. Tidak adaya hubungan antara Simbol [kata] dan apa yang disimbolkan [arti atau penafsiran], dapat mengakibatkan kata yang dipakai ditafsirkan sangat berbeda dari apa yang dimaksudkan sebenarnya.
Untuk menghindari mis komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat sesuai dengan karakteristik komunikannya, dan melihat kemungkinan penafsiran terhadap kata-kata yang dipakainya.
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau idea secara
secara efektif. Definisi semantik sebagai studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa.
Kata-kata membantu proses pertukaran timbal balik arti dan pengertian [komunikator dan komunikan], tetapi seringkali proses penafsirannya keliru. Tidak adaya hubungan antara Simbol [kata] dan apa yang disimbolkan [arti atau penafsiran], dapat mengakibatkan kata yang dipakai ditafsirkan sangat berbeda dari apa yang dimaksudkan sebenarnya.
Untuk menghindari mis komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat sesuai dengan karakteristik komunikannya, dan melihat kemungkinan penafsiran terhadap kata-kata yang dipakainya.
3. Hambatan Manusiawi
Terjadi karena adanya faktor, emosi dan prasangka pribadi, persepsi, kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan alat-alat panca indera seseorang
Materi Bab IV : Jenis
– Jenis Komunikasi
4.1. Jenis
jenis komunikasi menurut cara penyampaianya
1. Komunikasi lisan : Yang dimaksudkan dengan komunikasi
lisan adalah komunikasi yang terjadi secara langsung dan tidak dibatasi oleh
jarak, yang artinya komunikasi bentuk ini dilakukan antara kedua belah pihak
secara bertatap muka.
2. Komunikasi tertulis : Komunikasi tertulis adalah salah
satu bentuk komunikasi yang berupa tulisan, komunikasi ini biasanya berupa:
Dibuat
dalam bentuk surat dan dipergunakan untuk menyampaikan suatu berita yang
singkat, jelas, dan dipandang perlu untuk ditulis dengan maksud tertentu.
a.Naskah, naskah biasanya
dipergunakan untuk mengirim berita yang sifatnya komplek.
b.Balngko- blangko,
dipergunakan untuk mengirimkan suatu berita dalam bentuk daftar.
c. Gambar dan foto,
komunikasi bentuk ini biasanya karena hal yang ingin disampaikan tidak dapat dilukiskan
dengan kata-kata atau kalimat.
d. Spanduk, spanduk biasanya
digunakan untuk menyampaikan sebuah informasi massa yang sasaranya adalah orang
banyak.
4.2. Jenis jenis komunikasi menurut kelangsunganya
Dalam sebuah proses komunikasi
yang dilakukan oleh dua orang ataupun lebih, dapat diketahui interaksi antara
kedua belah pihak atau lebih tersebut sebagai mana berikut:
1.Komunikasi langsung :
Proses komunikasi langsung maksudnya adalah bahwa komunikasi yang dilakukan
tanpa bantuan, campur tangan, perantara pihak lain ataupun media komunikasi
serta tidak dibatasi oleh jarak.
2.Komunikasi tidak langsung
: Komunikasi tidak langsung dilakukan melalui perantara, baik itu pihak ketiga
atau bantuan alat-alat komunikasi lainnya.
4.3. Jenis jenis komunikasi menurut perilakunya
Komunikasi dipelari oleh
manusia melalui proses kehidupannya, melaui belajar, bersosial dan lain
sebagainya yang tentunya akan secara otomatis dipengaruhi oleh perilaku dan
posisi seseorang didalam masyarakat, berikut merupakan jenis komunikasi menurut
perilakunya:
1.Komunikasi formal :
Komunikasi formal biasanya terjadi dalam suatu organisasi, komunikasi seperti
ini biasanya sudah mempunyai aturan dan tata caranya sendiri menurut rules dari
organisasi atau perusahaanya.
2.Komunikasi informal :
Komunikasi informal terjadi dalam suatu oraganisasi yang tidak ditentukan dalam
struktur organisai dan tidak dapat pengakuan resmi yang juga tidak berpengaruh
terhadap kepentingan organisasi yang bersangkutan, misalnya adalah obrolan
antar teman, desa-desus dan lain sebagainya.
3.Komunikasi nonformal :
Komunikasi nonformal adalah komunikasi yang terjadi antara bersifat formal dan
informal, yaitu komunikasi yang bertujuan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan
organisasi.
4.4. Jenis jenis komunikasi menurut maksudnya
Menurut maksud dilakukanya
komuniksi ada beberapa komunikasi yang jika diperhatikan dilakukan dengan
maksud tertentu dari yang menyampaikan informasi, inisiatif komunikator
menjadi suatu penentu diantaranya adalah:
1.Pidato
2.Ceramah
3.Wawancara
4.Memberi tugas atau perintah
4.5. Jenis jenis komunikasi menurut ruang lingkupnya
Ruang lingkup terjadinya
komunikasi merupakan batasan jenis komunikasi yang sedang dilakukan. Maka dalam
komunikasi menurut ruang lingkup dapat dibedakan sebagai berikut :
1.Komunikasi Internal.
Komunikasi yang berlangsung
dalam ruang lingkup atau lingkungan organisasi atau perusahaan yang terjadi
diantara anggota organisasi atau perusahaan tersebut saja (komunikasi yang
dilakukan orang dalam). Didalamnya komunikasi internal dibagi lagi menjadi 3
macam yaitu:
1.Komunikasi vertical
2.Komunikasi horizontal, dan
3.Komunikasi diagonal
2. Komunikasi Eksternal.
Komunikasi eksternal merupakan
komunikasi yang berlangsung antara organisasi kepada pihak masyarakat yang ada
di luar organissi atau perusahaan tersebut.
Komunikasi dengan pihak luar dapat berbentuk :
1.Eksposisi, pameran, promosi, publikasi, dan
sebagainya.
2. Komperensi pers
3.Siaran televise, radio, dan sebagainnya.
4.Bakti social, pengabdian
pada masyarakat, dan sebagainnya.
Komunikasi eksternal
dimaksudkan untuk mendapatkan pengertian, kepercayaan, bantuan dan kerjasama
dengan masyarakat luas sehingga pihak yang berkepentingan dapat berkontribusi
terhadap perusahaan sekaligus daerahnya.
4.6. Jenis jenis komunikasi menurut aliran informasi
Komunikasi yang didasarkan
menurut aliran informasi dapat dibedakan sebagai berikut :
1.Komunikasi satu arah, yaitu merupakan komunikasi yang
berlangsung dari satu pihak saja.
2.Komunikasi dua arah, yaitu merupakan komunikasi yang
bersifat timbale balik, dalam hal ini komunikasi diberi kesempatan untuk
memberikan respons atau feedbeck kepada komunikatornya.
3.Komunikasi ke atas yaitu merupakan komunikasi yang
terjadi dari bawahan kepada atasan
4.Komunikasi ke bawah, yaitu meruakan komunikasi yang
terjadi dari atasan kepada bawahan.
5.Komunikasi kesamping, yaitu merupakan komunikasi yang
terjadi diantara orang yang memiliki kedudukan sejajar. Dengan demikian arah
informasi tersebut akan dianut sebagai bentuk interaksi komunikasinya.
4.7. Jenis jenis komunikasi menurut jaringan kerja
Di dalam sebuah organisasi
atau perusahaan komunikasi akan dapat terlaksana menurut sistem yang
ditetapkanya dalam jaringan kerja yang dinanungi. Komunikasi menurut jaringan
kerja ini dapat dibedakan menjadi
1.Komunikasi jaringan kerja
rantai : Komunikasi terjadi menurut saluran hirarchi organisasi dengan jaringan
komando sehingga mengikuti pola komunikasi formal.
2.Komunikasi jaringan kerja
lingkaran : Komunikasi terjadi melalui saluran komunikasi yang berbentuk
seperti lingkaran.
3.Komunikasi jaringan
bintang : Komunikasi yang terjadi melalui satu sentral dan saluranya yang
dilalui lebih pendek.
4.8. Jenis jenis komunikasi menurut peranan individu
Komunikasi yang dilakukan seseorang atau individu kepada
pihak-pihak lain baik secara kelompok maupun secara individual. Dalam
komunikasi ini peranan individu sangat mempengaruhi keberhasilan proses
komunikasinya. Ada beberapa macam antara lain :
1.Komunikasi antara
individu dengan individu yang lain
2.Komunikasi antara
individu dengan lingkungan yang lebih luas
3.Komunikasi antara
individu dengan dua kelompok atau lebih
4.9. Jenis jenis komunikasi menurut jumlah pelaku dalam
komunikasi
Komunikasi yang selalu terjadi diantara sesama manusia
baik individu maupun kelompok. Jumlah dari orang yang berkomunikasi akan
mempengaruhi proses komunikasi itu sendiri, disamping sifat dan tujuan
komunikasi itu dilaksanakan. Untuk itu dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Komunikasi perseorangan :
Komunikasi yang terjadi secara perseorangan atau individual antara pribadi
dengan pribadi tentang permasalahan yang bersifat pribadi juga.
2. Komunikasi kelompok :
Komunikasi yang berlangsung dalam suatu kelompok atau group tentang
masalah-masalah yang menyangkut kepentingan banyak orang dalam kelompok.
Materi
Bab V : Teknologi Informasi Dalam Komunikasi
Bisnis
5.1. Keuntungan
Menguasai Teknologi Informasi
Kemajuan yang telah dicapai manusia dalam bidang Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) merupakan sesuatu yang patut kita syukuri karena dengan
kemajuan tersebut akan memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaan dan tugas
yang harus dikerjakannya. Namun, tidak semua kemajuan yang telah dicapai
tersebut membawa dampak positif. Diantara kemajuan yang telah dicapai tersebut
ternyata dapat membawa dampak negatif bagi manusia. Dibawah ini akan dipaparkan
dampak positif (keuntungan) dan negatif(kerugian) dari penggunaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam bidang sosial, pendidikan, ekonomi, dan
pemerintahan.
Keuntungan :
1. Dalam Bidang Sosial
Kemajuan teknologi komunikasi yang cepat dapat mempermudah komunikasi
antara suatu tempat dan tempat yang lain.
2. Dalam Bidang
Pendidikan
Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk
kepentingan pendidikan. Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan
adanya inovasi e-learning yang semakin
memudahkan proses pendidikan. Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya
kelas virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang
pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.Sistem administrasi pada
sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem
TIK.
3.Dalam Bidang Ekonomi
Semakin maraknya penggunaan TIK akan semakin membuka lapangan pekerjaan.
Bisnis yang berbasis TIK atau yang biasa disebut e-commerce dapat mempermudah transaksi-traansaksi
bisnis suatu perusahaan atau perorangan. Dengan fasilitas pemasangan iklan di
internet pada situs-situs tertentu akan mempermudah kegiatan promosi dan
pemasaran suatu produk.
4. Dalam Bidang Pemerintahan
Tenologi Informasi dan Komunikasi yang dikembangkan dalam pemerintahan atau
yang disebut e-government membuat
masyarakat semakin mudah dalam mengakses kebijakan pemerintah sehingga program
yang dicanangkan pemerintah dapat berjalan dengan lancar.
e-government juga dapat
mendukung pengelolaan pemerintahan yang lebih efisien, dan bisa meningkatkan
komunikasi antara pemerintah dengan sektor usaha dan industri. Masyarakat dapat
memberi masukan mengenai kebijakan-kebijakan yang dibuaat oleh pemerintah
sehingga dapat memperbaiki kinerja pemerintah.
5.2. Pemanfaatan
Teknologi Informasi Dalam Komunikasi Bisnis
Dalam dunia bisnis Teknologi Informasi dan Komunikasi dimanfaatkan untuk
perdagangan secara elektronik atau dikenal sebagai E-Commerce. E-Commerce
adalah perdagangan menggunakan jaringan komunikasi internet. Bagi dunia bisnis,
jejaring telekomunikasi awalnya digunakan seperti halnya jejaring listrik,
distribusi air, dan jejaring utilitas lain. Ini merupakan sumber yang penting,
tetapi dulu perusahaan memiliki pengaruh yang kecil. Perusahaan-perusahaan
memiliki pilihan yang terbatas atas layanan yang diperoleh dari penyediaan
layanan yang dikelola secara monopoli. Hari ini, para pengguna korporat
meletakkan bersama keseluruhan jejaring di bawah kontrol mereka,
memotong-pintas jejaring publik sebagian atau sepenuhnya. Deregulation dan
teknologi digital baru telah mengizinkan perusahaan untuk secara sadar
merancang dan mengoperasikan jejaring telekomunikasi internal dan privat untuk
meningkatkan posisi kompetitif mereka. Apa yang dulunya merupakan biaya untuk
menjalankan bisnis, sekarang menjadi sumber keuntungan kompetitif.
Layanan TIK sekarang digunakan oleh semua sektor ekonomik, mulai dari
pertambangan dan pertanian sampai layanan finansial, manufaktur dan
kepariwisataan. Jejaring privat ini hadir di semua industri global, di mana
perusahaan multinasional menjadi perusahaan jejaring. Para pengguna bisnis
berskala besar memiliki kebutuhan akan sistem yang cost-effective, leluasa,
aman, automated, terpadu dan terandalkan. Jika para penyedia layanan lokal
tidak dapat memenuhi kebutuhan ini, dengan biaya yang masuk akal,
perusahaan-perusahaan besar memiliki pilihan untuk mengembangkan sendiri
jejaring privat.
Perusahaan
multinasional telah dapat mengkoordinasikan produksi dan marketing dengan
sistem komunikasi berbasis satelit dengan kapabilitas video-conferencing, untuk
tujuan mengkoordinasikan pengembangan produk dan disain manufaktur.
Perusahaan-perusahaan kecil lebih terbatas kemampuannya untuk mengembangkan
jejaring TIK sendiri ataupun untuk menyewa, karena besarnya biaya. Ini menjadi
pilihan yang ekonomik hanya jika organisasi tersebut cukup besar untuk
menimbulkan cukup trafik untuk menghasilkan penghematan. Oleh karena ini,
perusahaan-perusahaan global merupakan pihak-pihak yang pertama yang mengadopsi
TIK baru. Sektor-sektor yang sangat bergantung pada TIK mencakup, antara lain
perusahaan-perusahaan layanan finansial.
Pada ruang lingkup yang lebih luas, sebagai contoh pada lingkungan bisnis,
kehadiran teknologi informasi mulai disadari dapat menghadirkan berbagai solusi
yang dapat membantu proses bisnis yang ada. Departemen TI pada sebuah
perusahaan mulai dibangun dan secara konstan diminta untuk mengembangkan suatu
layanan, mengembangkan suatu sistem, dan mengoptimalkan efesiensi bisnis
berbasis teknologi informasi.
5.2.1.Peran
Teknologi Informasi dalam meningkatkan keunggulan Kompetitif
Perusahaan di masa era informasi adalah masa transformasi yang
revolusioner, Kinerja perusahaan tidak hanya dinilai dari sisi financial dan
aktiva tetapi membahas segala aspek yang harus menyediakan cost leadership,
diffrention, dan focus. Era informasi perusahaan lebih responsif untuk menjawab
tantangan pasar, persiapan untuk menghadapi tantangan perusahaan saat ini
banyak mulai memutuskan untuk outsourcing untuk memperbaiki kinerja perusahaan
terkait dengan proses bisnis yang bukan merupakan core competence atau core
business-nya. Diharapkan dengan menyerahkan pengelolaan proses tersebut ke
tangan perusahaan lain sebagai mitra bisnis yang memiliki core business di
bidang tersebut, terciptalah sebuah proses dengan kinerja optimal
5.2.2.
Komunikasi Bisnis dengan Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau
informasi diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang
positif atau menimbulkan efek tertentu yang diharapkan. Komunikasi adalah
persepsi dan apresiasi.
Persaingan yang keras dalam dunia bisnis tentunya sangat membutuhkan suatu
perusahaan yang dapat menangani akan hal itu diberbagai situasi yang menantang.
Semua bisnis tentunya juga membutuhkan semua informasi yang sangat aktual,
cepat dan dapat dipercaya, yang mana bisa semua permasalahan tersebut hanya
bisa diselesaikan melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi ( ICT ).
Pergerakan bisnis yang semakin cepat menuntut komunikasi (suara, data dan
informasi) yang lebih lebih cepat guna mempertahankan pelanggan, pemasok, dan,
bahkan, dalam menghadapi persaingan.
5.2.3.
Telepon Sebagai media Komunikasi Bisnis.
Pada awalnya, komunikasi dalam dunia bisnis dilakukan dengan menggunakan
suatu perangkat komunikasi yang disebut telepon, dimana dengan alat ini para
pelaku bisnis dapat menyampaikan informasi dan berkomunikasi dengan pihak lain
dalam rangka menjalankan bisnisnya.
5.2.4.
Internet sebagai salah satu media Komunikasi Bisnis
Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang
mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara lain
di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi
dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif.
Untuk lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, sudah
waktunya para profesional Indonesia memanfaatkan jaringan internet dan menjadi
bagian dari masyarakat informasi dunia.
Situs web perusahaan
misalnya, menyediakan berbagai informasi. Banyak perusahaan dewasa ini
menggunakan situs web unutk mengiklankan produk, menerima pesanan produk,
meminta umpan balik pelanggan dan menerima karyawan. Mereka juga menggunakan
internet untUk berkomunikasi dengan kelompok terpilih (pilihan).Salah satu
penggunaan internet sebagai media komunikasi bisnis adalah dengan penggunaan
email, karena email adalah sarana internet yang bisa menyajikan tulisan.
Secara umum ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang
mempunyai akses ke internet.
Berikut ini sebagian
dari apa yang tersedia di internet:
- Informasi untuk kehidupan
pribadi :kesehatan, rekreasi, hobby, pengembangan pribadi, rohani, sosial.
- Informasi untuk kehidupan
profesional/pekerja :sains, teknologi, perdagangan, saham, komoditas, berita
bisnis, asosiasi profesi, asosiasi bisnis, berbagai forum komunikasi.
Satu hal yang paling
menarik ialah keanggotaan internet tidak mengenal batas negara, ras, kelas
ekonomi, ideologi atau faktor faktor lain yang biasanya dapat menghambat
pertukaran pikiran. Internet adalah suatu komunitas dunia yang sifatnya sangat
demokratis serta memiliki kode etik yang dihormati segenap anggotanya. Manfaat
internet terutama diperoleh melalui kerjasama antar pribadi atau kelompok tanpa
mengenal batas jarak dan waktu.
5.2.5.
E-Commerce dalam Komunikasi Bisnis
Perdagangan sebenarnya merupakan kegiatan yang dilakukan manusia sejak awal
peradabannya. Sejalan dengan perkembangan manusia, cara dan sarana yang
digunakan untuk berdagang senantiasa berubah. Bentuk perdagangan terbaru yang
kian memudahkan penggunaannya kini adalah e-commerce.
Secara umum, e-commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi
perdagangan atau perniagaan barang dan jasa dengan menggunakan media elektronik.Di dalam e-commerce, para pihak yang
melakukan kegiatan perdagangan / perniagaan hanya berhubungan melalui suatu
jaringan publik (public network) yang dalam perkembangan terakhir menggunakan
media internet.
E-commerce digunakan sebagai
transaksi bisnis antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain,
antara perusahaan dengan pelanggan (customer), atau antara perusahaan
dengan institusi yang bergerak dalam pelayanan public.
Jika
diklasifikasikan, sistem e-commerce terbagi menjadi tiga tipe
aplikasi, yaitu:
A. Electronic
Markets (EMs)
EMs adalah
sebuah sarana yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk
melakukan/menyajikan penawaran dalam sebuah segmen pasar, sehingga pembeli
dapat membandingkan berbagai macam harga yang ditawarkan. Dalam pengertian
lain, EMs adalah sebuah sistem informasi antar organisasi yang
menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli untuk bertukar
informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan. Keuntungan fasilitas EMs bagi
pelanggan adalah terlihat lebih nyata dan efisien dalam hal waktu. Sedangkan
bagi penjual, ia dapat mendistribusikan informasi mengenai produk dan service yang
ditawarkan dengan lebih cepat sehingga dapat menarik pelanggan lebih banyak.
B. Electronic
Data Interchange (EDI)
EDI adalah
sarana untuk mengefisienkan pertukaran data transaksi-transaksi reguler yang
berulang dalam jumlah besar antara organisasi-organisasi komersial.
Secara formal EDI didefinisikan
oleh International Data Exchange Association (IDEA) sebagai
“transfer data terstruktur dengan format standard yang telah disetujui yang
dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain dengan
menggunakan media elektronik”.
EDI sangat
luas penggunaannya, biasanya digunakan oleh kelompok retail yang besar ketika
melakukan bisnis dagang dengan para supplier mereka.
EDI memiliki
standarisasi pengkodean transaksi perdagangan, sehingga organisasi komersial
tersebut dapat berkomunikasi secara langsung dari satu sistem komputer yang
satu ke sistem komputer yang lain tanpa memerlukan hardcopy, faktur, serta
terhindar dari penundaan, kesalahan yang tidak disengaja dalam penanganan
berkas dan intervensi dari manusia.
Keuntungan
dalam menggunakan EDI adalah waktu pemesanan yang singkat,
mengurangi biaya, mengurangi kesalahan, memperoleh respon yang cepat,
pengiriman faktur yang cepat dan akurat serta pembayaran dapat dilakukan secara
elektronik.
C. Internet
Commerce.
Internet
commerce adalah penggunaan internet yang berbasis teknologi informasi dan
komunikasi untuk perdagangan. Kegiatan komersial ini seperti iklan dalam
penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet antara
lain pemesanan/pembelian barang dimana barang akan dikirim melalui pos atau
sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual.
Penggunaan
internet sebagai media pemasaran dan saluran penjualan terbukti mempunyai
keuntungan antara lain untuk beberapa produk tertentu lebih sesuai ditawarkan
melalui internet; harga lebih murah mengingat membuat situs di internet lebih
murah biayanya dibandingkan dengan membuka outlet retail di berbagai tempat;
internet merupakan media promosi perusahaan dan produk yang paling tepat dengan
harga yang relatif lebih murah; serta pembelian melalui internet akan diikuti
dengan layanan pengantaran barang sampai di tempat pemesan
Sistem Informasi
secara umum mempunyai beberapa peranan dalam perusahaan, diantaranya sebagai
berikut:
1. Minimize risk
Setiap bisnis memiliki risiko, terutama berkaitan dengan factorfaktor keuangan.
Pada umumnyarisiko berasal dari ketidakpastian dalam berbagai hal dan
aspek-aspek eksternal lain yang beradadiluar control perusahaan. Saat ini
berbagai jenis aplikasi telah tersedia untuk mengurangirisiko-risiko yang kerap
dihadapi oleh bisnis seperti forecasting, financial advisory, planning expert
dan lain-lain. Kehadiran teknologi informasi selain harus mampu membantu
perusahaan mengurangi risiko bisnis yang ada, perlu pula menjadi sarana untuk
membantu manajemen dalam mengelola risiko yang dihadapi.
2. Reduce Costs
Peranan teknologi informasi sebagai katalisator
dalam berbagai usaha pengurangan biaya-biaya operasional perusahaan pada
akhirnya akan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Sehubungan dengan
hal tersebut biasanya ada empat cara yang ditawarkan teknologi informasi untuk
mengurangi biaya-biaya kegiatan operasional yaitu:
3. Eleminasi Proses
Implementasi berbagai komponen teknologi informasi akan mampu menghilangkan
atau mengeliminasi proses-proses yang dirasa tidak perlu. Contoh call center
untuk menggantikan fungsi layanan pelanggan dalam menghadapi keluhan pelanggan.
4. Simplifikasi Proses
Berbagai proses yang
panjang dan berbelit-belit (birokratis) biasanya dapat disederhanakan dengan
mengimplementasikan berbagai komponen teknologi informasi. Contoh order dapat
dilakukan melalui situs perusahaan tanpa perlu datang ke bagian pelayanan
order.
5. Integrasi Proses
Teknologi informasi
juga mampu melakukan pengintegrasian beberapa proses menjadi satu sehingga
terasa lebih cepat dan praktis (secara langsung akan meningkatkan kepuasan
pelanggan juga).
6. Otomatisasi Proses
Mengubah proses manual
menjadi otomatis merupakan tawaran klasik dari teknologi informasi.
7. Add Value
Peranan selanjutnya
dari teknologi informasi adalah untuk menciptakan value bagi pelanggan
perusahaan. Tujuan akhir dari penciptaan value tidak sekedar untuk memuaskan
pelanggan, tetapi lebih jauh lagi untuk menciptakan loyalitas sehingga
pelanggan tersebut bersedia selalu menjadi konsumennya untuk jangka panjang.
8. Create New
Realities
Perkembangan teknologi
informasi terakhir yang ditandai dengan pesatnya teknologi internet telah mampu
menciptakan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan, yaitu di dunia maya.
Berbagai konsep e-business semacan e-commerce, e-procurement, e-customer,
e-loyalty, dan lain sebagainya, pada dasarnya merupakan cara pandang baru dalam
menanggapi mekanisme bisnis di era globalisasi informasi.
5.3. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam
Pengambilan Keputusan Bisnis
Membuat keputusan (decision
making)
Membuat keputusan (decision making) adalah suatu proses memilih
alternatif tertentu dari beberapa alternatif yang ada. Jadi, membuat keputusan
adalah suatu proses memilih antara berbagai macam cara untuk melaksanakan pekerjaan.
Semakin berpengalaman dalam pengambilan keputusan, semakin besar pula
kepercayaan diri yang akan semakin berorientasi pula pada suatu tindakan. Jika
seorang wirausaha mampu mengambil suatu keputusan dalam batas-batas waktu yang
masuk akal, mungkin ia mampu mengambil suatu keputusan yang menguntungkan
sehingga sewaktu-waktu muncul peluang-peluang bisnis.
Di sini seorang
Wirausaha harus cepat mengambil suatu keputusan agar dapat menggunakan
kesempatan sebaik-baiknya. Wirausaha yang ingin maju dalam bisnisnya, harus
dapat memutar akal dengan mengandalkan intuisi, ide-ide yang penuh kreatif dan
inovatif. Mereka juga harus memandang persoalan dalam konteks yang lebih luas,
sambil mengingat bahwa keputusan-keputusan utama akan mempunyai akibat-akibat
jangka panjang atas operasi bisnisnya. Seorang wirausaha diharapkan lebih aktif
dalam dan lebih kreatif, karena ia harus membuat keputusan (decision making)
tanpa bantuan data-data kuantitatif (data berbentuk angka-angka) atau
dukungan staf yang berpengalaman.
Keberhasilan seorang
Wirausaha di dalam bisnis, tergantung pada kemampuan membuat keputusan yang
meningkatkan keuntungan bisnisnya pada masa yang akan datang. Kemampuan membuat
keputusan dapat diperoleh dari pengalamannya selama bertahun-tahun. Akan tetapi,
dalam prakteknya pasti ada saja kesalahan-kesalahan, yang harus cepat disadari
dan diambil tindakan pembetulannya.
Dalam perusahaan
besar, biasanya pembuatan dan pengambilan keputusan itu didasarkan atas dasar
data-data dan dokumentasi perusahaan yang terdapat dalam survei, laporan usaha,
dan sebagainya. Informasi ini biasanya telah dihimpun dengan cara yang sudah
ditentukan, sesuai dengan teknik-teknik pemecahan masalah.
Adapun pedoman untuk
membuat keputusan, kuncinya adalah sebagai berikut:
- Terlebih dahulu, tentukan
fakta-fakta dari persoalan yang sudah dikenal.
- Identifikasi, bidang manakah
dari persoalan-persoalan yang tidak berdasarkan fakta-fakta. Di bidang
yang dikenal inilah, seorang Wirausaha harus menggunakan logika,
penalaran, dan institusinya untuk membuat keputusan.
- Keberanian dan antusiasme
sangat diperlukan dalam menerapkan sebuah keputusan
- Bersedia untuk mengambil
tindakan agresif dalam menerapkan sebuah keputusan.
- Ambillah risiko yang
sedang-sedang saja jika terdapat ketidakpastian yang besar
- Dalam keadaan tertentu, mungkin
lebih baik untuk meneruskan sesuatu yang telah berhasil pada masa lampau.
- Jauhilah keputusan-keputusan
yang akan mengubah secara drastis susunan organisasi yang sekarang.
- Keputusan perlu diuji cobakan
dahulu.
Seorang Wirausaha harus memulai menerapkan keputusan, semua keragu-raguan
dan ketidakpastian haruslah dibuang jauh-jauh. Jika anda dihadapkan pada
alternatif harus memilih, maka buatlah pertimbangan-pertimbangan yang matang.
Kumpulkan berbagai informasi dan boleh meminta pendapat orang lain. Setelah
itu, ambil keputusan dan jangan ragu-ragu. Dengan berbagai alternatif yang ada
dalam pikiran, para Wirausaha akan dapat mengambil keputusan yang terbaik.
Banyak factor yang dapat mempengaruhi pembuatan keputusan (decision making),
diantaranya motivasi, persepsi, dan proses belajar.
Dalam proses pembuatan
keputusan, kenyatannya ada Wirausaha yang mampu mengambil keputusan berdasarkan
pengalaman, dan ada pula Wirausaha yang berperilaku membuat keputusan secara
otomatis. Jika keputusan diambil berdasarkan pada pengalaman masa lalu,
hendaknnya tergantung juga pada tempat, waktu, pendidikan Wirausaha, dan
sebagainya.
- Seorang Wirausaha yang kreatif
adalah yang pandai mengambil keputusan- keputusan yang tepat dalam
bisnisnya.
- Seorang Wirausaha suksesnya
tergantung pada kemampuan mengambil keputusan yang meningkatkan kemampuan
meningkatkan laba bisnis pada masa mendatang.
- Seorang wirausaha yang ingin
maju sangat tergantung pada ekspentasi masa depan dan keberlanjutan
bisnisnya.
Faktor dan
pertimbangan membuat keputusan
Dalam mengelola
bisnisnya, para worausaha harus membuatkeputusan akhir dengan memperhatikan
faktor-faktor dan pertimbangan berikut:
- Ukuran dan kompleksitas bisnis.
- Harapan mengenai pertumbuhan
dan perkembangan bisnis.
- Fasilitas jasa yang tersedia di
daerah untuk berbagai instalasi sistem.
- Kualitas dan kuantitas dari
staf yang tersedia untuk pelbagai jenis system dan fasilitas latihan yang
tersedia.
- Jumlah transaksi yang harus
diproses.
- Faktor-faktor keuangan.
Daftar Pustaka
http//aurajogja.files.wordpress.com
http://www.kejuruan.click/2015/07/tujuan-dan-fungsi-komunikasi-bisnis.html
http://www.kompasiana.com/15021987/salah-paham-dalam-berkomunikasi_551245dda33311f156ba8217
Buku Komunikasi Bisnis, “Sutrisna Dewi”.
http://www.kompasiana.com/15021987/salah-paham-dalam-berkomunikasi_551245dda33311f156ba8217
Buku Komunikasi Bisnis, “Sutrisna Dewi”.
http://blg22.blogspot.co.id/2014/11/peran-teknologi-informasi-dalam-bisnis.html
Nama Kelompok :
Novi Aryanti
Astri Mar’atus Shaliha
Maufi Desla Uneli
Tidak ada komentar:
Posting Komentar