Minggu, 31 Desember 2017

KOMUNIKASI BISNIS (SOFTSKILL)

Tugas 3
Kelompok : 7 ( Materi Bab 11 – 13 )

Materi Bab XI-XII: Komunikasi Lisan Dan Negosiasi

11.1. Komunikasi Lisan dalam Rapat
Dalam pertemuan dan rapat hendaknya setiap peserta harus dapat menyadari posisinya didalam forum tersebut. Tiap peserta hendaknya Mampu berkomunikasi secara terbuka, jujur,  dan bertanggung jawab, bahkan mampu berperan sebagai komunikator yang berpartisipasi aktif namun tidak memonopoli pembicaraan, dapat berperan sebagai komunikan yang responsive dengan tidak emosional, Mampu berperan secara bijaksana dan adil namun tidak kehilangan pendirian, dapat mengendalikan diri, dan tidak berbicara bertele-tele.

11.2. Komunikasi Lisan dalam Wawancara
Wawancara sangat penting dalam penelitian kualitatif, karena itu adalah  sarana atau teknik pengumpulan data maupun informasi. Wawancara sebenarnya adalah obrolan biasa, hanya saja dengan topik tertentu, dan terdapat aktivitas tanya jawanb antara narasumber maupun pewawancara. Wawancara adalah salah satu teknik meliput, dengan terjun langsung ke lapangan atau tempat kejadian peristiwa. Etika dalam wawancara di antaranya , (1) perkenalkan identitas diri, (2)  tujuan wawancara, (3) datang tepat waktu, dapat mengkonfirmasi bila terlambat, dan menghormati

11.3. Komunikasi Lisan dalam Bernegosiasi
Negosiasi adalah sebuah proses dalam mencapai kesepakatan yang menyangkut kepentingan timbal balik. Pada hakikatnya negosiasi perlu dilihat dari konteks antar budaya dari pihak yang mela-kukan negosiasi, dengan arti perlu komunikasi lisan, kesedian untuk memahami latar belakng, pola pemi-kiran, dan karakteristik masing-masing,  berusaha untuk saling menyesuaikan diri. Negosiasi biasa dilakukan senantiasa melibatkan pihak-pihak yang memiliki latar belakang berbeda dalam hal wawasan, cara berpikir, corak perasaan, sikap dan pola perilaku, serta kepentingan dan nilai-nilai yang dianut.
Agar dalam berkomunikasi lebih efektif dan mengena sasaran dalam negosiasi bisnis harus dilaksanakan dengan melalui beberapa tahap yakni:
1.             Fact-finding, mengumpulkan fakta-fakta atau data yang berhubungan dengan kegiatan bisnis lawan sebelum melakukan negosiasi.
2.             Planning/rencana, sebelum bernegosiasi susunlah dalam garis besar pesan yang hendak disampaikan.
3.             Penyampaian, lakukan negosiasi pesan dalam bahasa lawan(si penerima). Usahakan Pilihlah kata-kata yang mencerminkan citra yang spesifik dan nyata.dan juga  hindari timbulnya makna ganda terhadap kata yang disampaikan.
4.             Umpan balik, negosiator harus menguasai bahasa tubuh pihak lawan. Amati isyarat prilaku mereka seperti: angkat bahu, geleng–geleng kepala, mencibir, mengaggguk setuju. Dengarkan baik-baik reaksi lawan bicara.
5.             Evaluasi, perlu untuk menilai apakah tujuan bernegosiasi sudah tercapai.
Meskipun pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik, bukan berarti pula hasil yang diharapkan akan diperoleh sesuai dengan yang direncanakan . Yang sering terjadi justru perbedaan pandangan antara pemberi dan penerima pesan. Sehingga diperlukan pembicaraan lebih lanjut.
Kalau terjadi adu pendapat antara negosiator dengan pihak lawan maka gunakan strategi menang-menang (win-win solution). yang  Artinya ada sebagian keinginan kita yang dikorbankan dengan mengharapkan pihak lawan juga akan mengorbankan hal yang sama, sehingga kesepakatan di antara kedua belah pihak dapat tercapai.

Materi Bab XIII : Komunikasi Dalam Tulisan


13.1. Penulisan Kabar Atau Berita
Menulis berita merupakan suatu upaya menyampaikan kabar atau sebuah informasi mengenai sesuatu hal atau kejadian dalam bentuk tertulis. Seorang penulis berita yang baik dapat menuliskan sebuah berita dengan lengkap dan komunikatif, sehingga pembaca berita dapat memahami segala sesuatu yang disampaikan dalam berita tanpa kesulitan dan tanpa adanya kesalahan tafsir. Apakah semua peristiwa dapat atau layak untuk dijadikan sebuah berita? Seorang penulis berita akan memilih mana peristiwa atau perihal yang layak untuk dijadikan berita.
Hal pertama yang harus kalian lakukan untuk meliput peristiwa tersebut menjadi sebuah berita adalah mencatat semua informasi berkaitan dengan unsur-unsur kelengkapan berita.
Adapun kelengkapan dalam sebuah berita meliputi unsur-unsur pertanyaan (5W+1H) apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana, terkait isi berita.
1. Penulisan pesan pesan persuasive
         Persuasif merupakan suatu usaha mengubah sikap, kepercayaan, atau tindakan audiens untuk mencapai suatu tujuan. Secara sederhana, persuasif yang efektif adalah kemampuan untuk menyampaikan suatu pesan di dalam suatu cara yang membuat audiens (pembaca atau pendengar) merasa mempunyaipilihan dan membuat mereka setuju. Penyampaian pesan – pesan persuasif dapat diterapkan untuk kepentingan internal dan eksternal.
Didalam suatu organisasi, pesan-pesan persuasif dimaksudkan untuk menjual ide/gagasan kepada orang lain, memberi saran agar prosedur operasional lebih efisien, mengumpulkan suatu dukungan untuk kegiatan tertentu, dan untuk meminta bantuan dana bagi pembiayaan suatu proyek tertentu.
1.      Analisis Audien
Penyampaian pesan – pesan persuasif yang terbaik adalah dengan cara menghubungkan suatu pesan dengan minat dan hasrat audiens. Untuk mengakomodasikan perbedaan individual, analisis audiens anda dan kemudian susunlah suatu pesan yang dapat menjadi daya tarik bagi kebutuhan mereka.

2.      Pertimbangan Perbedaan Budaya
Pemahaman terhadap perbedaan budaya yang ada bukan saja akan membantu dalam  memuaskan kebutuhan audiens, tetapi juga akan membantu bagaimana mereka respek terhadap anda.
3.      Memilih Pendekatan Organisasional
Dalam hal ini, kita dapat menggunakan pendekatan organisasional tak langsung dalam menyampaikan pesan – pesan persuasif. Akan tetapi jika audiens adalah objektif, atau jika kita tahu bahwa mereka suka mendengan pesan yang disampaikan secara langsung, maka bisa menggunakan pendekatan operasional langsung .

a. Korespondensi (surat menyurat)
Korespondensi adalah kegiatan penyampaian pesan berupa surat antara pihak-pihak yang terkait didalamnya baik itu mengatasnamakan instansi ataupun perseorangan. Korespondensi dapat juga disebut sebagai kegiatan surat menyurat. Sedangankan untuk pihak yang terkait disebut dengan koresponden.

Salah satu media yang digunakan dalam korespondesi ialah surat. Surat ialah sarana penyampaian pesan dari pengirim kepada penerima secara tertulis dan memiliki prosedur tersendiri dalam penulisannya. Surat memiliki peranan penting dalam menciptakan hubungan antara pihak-pihak terkait. Untuk itu, penulisan surat haruslah sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku baik dari segi bahasanya maupun dari segi tata letaknya.

Ciri-ciri Surat :
1.      Pesannya berupa tulisan
2.      Terdapat isi pesan yang menjadi pokok pembicaraan
3.      Penulisannya mengikuti aturan tertentu
4.      Gaya bahasa sesuai dengan jenis surat
5.      Terdapat informasi mengenai pihak yang terkait

Fungsi Surat :
1.      Sebagai penyampai pesan
2.      Sebagai wakil atau delegasi pengirim
3.      Sebagai pedoman atau petunjuk suatu hal
4.      Sebagai bukti tertulis
5.      Sebagai alat pengingat
6.      Sebagai dokumen penting

Bagian-bagian Surat :
Bagian surat tidaklah sama semua, karena setiap jenis surat memiliki bagian-bagiannya sendiri. Namun ada beberapa bagian yang umumnya ada dalam sebuah surat. Bagian tersebut ialah:
1.      Informasi pengirim atau kop surat
2.      Atribut surat (tanggal, nomor, dan perihal surat)
3.      Penerima surat
4.      Alamat tujuan surat
5.      Pembuka surat
6.      Isi surat
7.      Penutup surat
8.      Identitas pengirim (tanda tangan, nama lengkap, dan jabatan)
9.      Tambahan (lampiran, tembusan dan pengonsep)


Daftar Pustaka :

            Nawangsari, Sri. (1997). Komunikasi Bisnis. Jakarta: Gunadarma.
             Anom, Erman., MM. (n.d.). Komunikasi dalam Negosiasi Bisnis. Retrieved May 11, 2016, from http://www.esaunggul.ac.id/article/komunikasi-dalam-negosiasi-bisnis/
 Yuliantri, R. A., M.Pd. (n.d.). Etika dan Komunikasi Wawancara.
 Ristianti, N. S. (n.d.). Wawancara dan Penggalian Informasi secara Lisan. Retrieved May 11, 2016, from http://www.academia.edu/9457366/kuliah_teknik_komunikasi_wawancara
Firman, Akbar. Penulisan Pesan-Pesan Persuasif. retrieved 26 May 2016 from http://www.infokekinian.com/penulisan-pesan-pesan-persuasif-makalah-komunikasi-bisnis/



NAMA KELOMPOK :

Mitha Kartika Susanto  (16214680)
Novi Aryanti                 (18214039)
Astri Mar'tus Shaliha    (11214759)
Maufi Desla Uneli        (16214457)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar